Karawang, AlexaNews.ID – Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Karawang menyoroti rendahnya tingkat serapan anggaran sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hingga akhir Oktober 2025 masih berada di bawah 65 persen. Kondisi ini dinilai mengkhawatirkan mengingat waktu pelaksanaan anggaran hanya tersisa dua bulan.

Anggota Komisi III DPRD Karawang sekaligus anggota Badan Anggaran (Banggar), Pendi Anwar, mengatakan bahwa capaian serapan anggaran seharusnya sudah mendekati 80 persen pada periode tersebut.

“Dengan waktu yang tinggal dua bulan, serapan anggaran di bawah 65 persen tentu memprihatinkan. Pola seperti ini harus segera diakhiri. Ini menjadi perhatian serius bagi kami di Badan Anggaran,” tegas Pendi, Senin (3/11/2025).

Pendi meminta Bupati Karawang untuk segera melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD yang dinilai lamban dalam merealisasikan anggaran pembangunan daerah.

“Kami mendorong agar Bupati mengevaluasi SKPD yang tidak maksimal membelanjakan anggaran. Dana itu harus segera dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Karawang, bukan dibiarkan mengendap di kas daerah,” ujarnya.

Selain menyoroti rendahnya serapan anggaran, Pendi juga mengulas hasil pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2026 yang masih menunjukkan defisit cukup besar.

Menurutnya, setelah dilakukan beberapa kali desk dengan SKPD, defisit RAPBD Karawang memang turun dari semula Rp930 miliar menjadi Rp734 miliar. Namun, upaya efisiensi dari masing-masing SKPD dinilai belum maksimal.

“Efisiensi yang diajukan setiap SKPD hanya berkisar antara Rp800 juta hingga Rp2,5 miliar. Ini angka yang sangat kecil jika dibandingkan dengan penurunan pendapatan daerah sekitar Rp730 miliar,” jelasnya.

Pendi menilai banyak OPD belum memahami kondisi keuangan daerah yang sedang menurun dan tetap mengusulkan program tanpa mengevaluasi manfaatnya bagi masyarakat.

“Mereka seolah menjalankan program yang sama setiap tahun tanpa meninjau kembali output, outcome, benefit, dan impact-nya bagi masyarakat Karawang. Pola lama seperti ini harus diubah,” pungkasnya. [King]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.