CIREBON, AlexaNews.ID – Ribuan warga dari Desa Suranenggala dan Suranenggala Lor, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, memadati kompleks makam Buyut Adi Patiwaringin pada Sabtu (7/11). Mereka datang dengan penuh antusias untuk melaksanakan tradisi tahunan Ngunjung atau Sedekah Bumi, sebuah kegiatan adat yang telah diwariskan turun-temurun sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan kepada para leluhur.

Tradisi Ngunjung menjadi momen penting bagi masyarakat Suranenggala untuk mempererat kebersamaan dan meneguhkan nilai-nilai gotong royong. Dalam kegiatan ini, warga mengekspresikan rasa terima kasih kepada Tuhan atas berkah hasil bumi dan kehidupan yang makmur.

Sejak pagi, warga berdatangan membawa aneka hidangan seperti nasi tumpeng dan tenong berisi makanan tradisional dari rumah masing-masing. Mereka berkumpul di area makam Buyut Adi Patiwaringin untuk mengikuti rangkaian acara yang diawali dengan ziarah dan doa bersama. Suasana khidmat begitu terasa ketika doa dan tahlil dipimpin oleh tokoh agama setempat, diikuti seluruh warga tanpa memandang perbedaan status sosial.

Kuwu Desa Suranenggala, Rasidin, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ziarah rutin, melainkan wujud nyata rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT. “Tradisi ini adalah bentuk terima kasih kami atas segala nikmat yang diberikan, termasuk hasil bumi yang melimpah setiap tahunnya,” ujarnya.

Setelah prosesi doa selesai, suasana menjadi semakin meriah dengan tradisi Curak atau saweran. Dalam momen ini, Kuwu dan perangkat desa membagikan uang receh kepada warga yang hadir. Tradisi tersebut selalu dinanti karena menghadirkan keceriaan dan simbol berbagi rezeki di tengah masyarakat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dari hidangan yang telah dibawa warga. Kebersamaan ini mencerminkan semangat gotong royong dan persatuan yang menjadi ciri khas masyarakat pedesaan di Cirebon.

Salah satu tokoh masyarakat mengatakan, kegiatan Ngunjung Buyut menjadi pengingat pentingnya menjaga warisan leluhur agar tidak hilang ditelan waktu. Tradisi ini menjadi pondasi kuat bagi masyarakat Suranenggala untuk terus menjaga kebersamaan dan menjaga harmoni antarwarga. [Kirno]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.