CIREBON, AlexaNews.ID – Anggota DPR RI Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S. menegaskan bahwa pers memegang peran sentral sebagai pilar demokrasi dalam perjalanan Indonesia menuju visi besar Indonesia Emas 2045. Pesan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan diskusi yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Cirebon saat Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK), Senin (19/11).

Diskusi yang mengusung tema “Pers sebagai Pilar Mewujudkan Demokrasi dalam Mengawal Indonesia Emas 2045” itu diikuti puluhan jurnalis dari berbagai media. Para peserta antusias menyimak pemaparan Rokhmin mengenai tantangan demokrasi di era digital.

Dalam presentasinya, tokoh yang juga dikenal sebagai pakar kelautan dan pembangunan nasional tersebut menekankan bahwa cita-cita Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045 tidak hanya bertumpu pada pencapaian ekonomi. Ia menyebut, kualitas demokrasi, pembangunan manusia, serta tata kelola pemerintahan yang bersih menjadi faktor penentu.

“Indonesia Emas 2045 bukan hanya bicara angka pertumbuhan ekonomi. Kita bicara tentang keadaban politik, pemerataan pembangunan, dan masyarakat yang tercerahkan. Di titik ini, pers yang profesional dan independen memainkan peran yang sangat penting,” ujar Rokhmin.

Ia merinci bahwa pers memiliki beberapa fungsi fundamental dalam mewujudkan visi besar tersebut. Pertama, menjadi pengawas seluruh program strategi pemerintah dalam kerangka RPJPN menuju 2045, termasuk memastikan anggaran dan pelaksanaan proyek publik berjalan transparan dan bebas korupsi.

Kedua, pers harus menjaga kualitas literasi masyarakat dengan menghadirkan informasi yang akurat, berimbang, dan mendidik. Hal ini penting agar publik mampu mengambil keputusan politik yang tepat, terutama menjelang tahun-tahun politik.

Ketiga, pers harus berdiri sebagai garda terdepan melawan disinformasi dan hoaks yang semakin masif di era digital. Rokhmin menilai, ancaman informasi palsu bukan hanya merusak persepsi publik, tetapi juga berpotensi menggoyang stabilitas demokrasi.

Meski begitu, ia mengakui bahwa ekosistem media saat ini menghadapi tekanan kuat, baik dari sisi ekonomi maupun disrupsi teknologi. Karena itu, keberadaan pers yang bebas sekaligus bertanggung jawab menjadi sesuatu yang harus dijaga bersama.

“Kita tidak bisa membayangkan demokrasi tanpa kebebasan pers. Namun kebebasan itu harus dijalankan dengan integritas dan kepatuhan pada Kode Etik Jurnalistik,” tegasnya.

Rokhmin juga mendorong pemerintah, industri, dan para pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem media yang sehat agar jurnalis dapat menjalankan fungsi kontrol sosial secara optimal tanpa tekanan.

Di penghujung acara, Noly Alamsyah, perwakilan organisasi sekaligus mantan Ketua PWI Kota Cirebon, menyampaikan apresiasi atas pemikiran Rokhmin Dahuri. Ia menegaskan komitmen insan pers di Cirebon untuk terus mengawal agenda Indonesia Emas 2045 melalui kerja jurnalistik yang mencerahkan dan berintegritas. [Kirno]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.