CIREBON, AlexaNews.ID – Euforia tradisi Memayu Buyut Trusmi yang setiap tahun menarik lautan manusia kembali menyisakan persoalan klasik. Setelah arak-arakan selesai pada Minggu (23/11) pagi, ruas jalan utama di kawasan sentra batik Trusmi berubah menjadi hamparan sampah.

Beberapa jam setelah acara ider-ideran usai, kondisi di lapangan menunjukkan tumpukan sampah berserakan di sepanjang rute arak-arakan. Mulai dari kemasan makanan dan minuman, plastik belanjaan pedagang musiman, hingga kertas-kertas alas duduk tampak memenuhi bahu jalan dan area trotoar.

Di sejumlah titik, sampah menumpuk hingga membentuk gundukan. Bahkan bak sampah yang disediakan panitia pun tampak meluap dan tak lagi mampu menahan volume limbah dari ribuan pengunjung.

Tingginya antusiasme masyarakat diperkirakan menjadi penyebab utama membludaknya sampah, ditambah masih rendahnya kesadaran sebagian warga menjaga kebersihan selama acara berlangsung.

“Rame banget, tapi sayangnya masih banyak yang buang sampah sembarangan. Tempat sampah sudah penuh, tapi orang-orang tetap naruh di pinggir jalan,” tutur Munaroh, warga sekitar yang menjadi saksi ramainya perhelatan itu.

Panitia sebenarnya telah mengantisipasi dengan menambah titik-titik tempat sampah. Namun besarnya skala acara membuat petugas kebersihan kewalahan untuk melakukan pembersihan cepat, apalagi kondisi jalan masih macet pasca-acara.

Hingga siang hari, petugas kebersihan masih berjibaku mengangkut tumpukan sampah yang terus bertambah. Pemerintah daerah dan panitia acara diharapkan dapat menyiapkan strategi pengelolaan sampah yang lebih matang untuk pelaksanaan Memayu Buyut Trusmi tahun berikutnya, agar tradisi ini tetap berjalan meriah tanpa menyisakan persoalan lingkungan. [Kirno]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.