SERGAI, AlexaNews.ID — Aktivitas di Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Satuan Pengelola Pangan Gizi (SPPG) Cempedak Lobang nyaris tak pernah berhenti. Sejak malam hingga menjelang pagi, dapur ini menjadi pusat produksi ribuan porsi makanan sehat yang disiapkan khusus untuk anak-anak sekolah di Kabupaten Serdang Bedagai.
Di balik operasional dapur tersebut, ada sosok Chef Edi Nur, seorang juru masak berpengalaman yang kini memilih mengabdikan keahliannya untuk mendukung program pemenuhan gizi pelajar. Dengan latar belakang panjang di dunia perhotelan, Chef Edi membawa standar profesional ke dapur MBG.
Chef Edi tercatat sebagai chef bersertifikat dengan rekam jejak bekerja di sejumlah hotel berbintang, di antaranya Hotel Grand Angkasa, Hotel Danau Toba, hingga Hotel Chaliga Nias. Pengalaman tersebut kini ia terapkan untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga meski diproduksi dalam jumlah besar.
“Setiap hari kami menyiapkan ribuan ompreng makanan. Tantangannya adalah menjaga rasa tetap enak, gizi seimbang, dan menu tidak monoton agar anak-anak tetap antusias,” kata Chef Edi saat ditemui di dapur MBG, Sabtu (13/12/2025).
Untuk menu hari itu, dapur MBG menyajikan hidangan yang dirancang menarik bagi anak sekolah, mulai dari ayam goreng ala KFC, nasi putih, tahu goreng, selada dan timun segar, hingga potongan buah melon sebagai pencuci mulut.
Kepala MBG SPPG Cempedak Lobang, Maya Rizki Andini Damanik, S.Tr.RMIK, mengatakan keberlangsungan dapur MBG sangat bergantung pada kerja tim yang solid. Ia menyebut, proses pengolahan makanan melibatkan sembilan personel dapur yang bekerja mendampingi Chef Edi setiap hari.
“Koordinasi dan kedisiplinan tim menjadi kunci. Dengan jumlah produksi yang besar, kualitas tetap harus konsisten,” ujar Maya, didampingi Asisten Lapangan Yudi Hardiansyah.
Proses pengolahan makanan dimulai sejak malam hari. Penggorengan dan pemasakan lauk dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB hingga dini hari. Setelah itu, pengolahan sayuran segar dilakukan mulai pukul 02.30 WIB sebelum makanan dikemas dan siap didistribusikan ke sekolah-sekolah.
Menurut Chef Edi, kebersihan dan keamanan pangan menjadi prinsip utama dalam setiap tahapan produksi. Seluruh petugas dapur diwajibkan menggunakan perlengkapan standar seperti sarung tangan, masker, penutup kepala, celemek, serta alas kaki khusus antiselip.
Selain itu, petugas tidak diperbolehkan membawa barang pribadi ke area produksi, menggunakan ponsel saat menangani makanan, maupun makan dan minum di dalam dapur. Aturan ini diterapkan untuk meminimalkan risiko kontaminasi.
Bahan makanan yang masuk ke dapur juga melalui proses pemeriksaan ketat. Setiap bahan disortir untuk memastikan kesegaran dan kelayakannya sebelum diolah. Sementara itu, penyusunan menu mengacu pada pedoman Badan Gizi Nasional (BGN) dan disusun bersama ahli gizi agar kandungan nutrisi tetap seimbang.
Menariknya, sebelum makanan dibagikan, tim dapur melakukan uji rasa setiap pagi. “Saya, kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan mencicipi menu. Kami juga menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam sebagai bagian dari prosedur keamanan pangan,” jelas Chef Edi.
Hingga saat ini, seluruh proses di dapur MBG SPPG Cempedak Lobang berjalan tanpa kendala berarti. Dengan pengalaman profesional, disiplin kerja tinggi, serta pengawasan ketat, dapur ini terus memastikan setiap porsi makanan yang diterima siswa aman, bergizi, dan layak konsumsi. [Sutrisno]










