CIREBON, AlexaNews.ID – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem selama masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api di tengah curah hujan yang tinggi dan tidak menentu.
Vice President KAI Daop 3 Cirebon, Sigit Winarto, menyampaikan bahwa faktor cuaca menjadi perhatian utama pada periode Nataru tahun ini. Karena itu, KAI menempatkan mitigasi risiko sebagai prioritas melalui kesiapan personel, material, serta pengawasan intensif di jalur rawan.
Menurut Sigit, salah satu upaya yang dilakukan adalah perawatan intensif prasarana jalur rel. Petugas melakukan pembersihan area ruang milik jalan rel (Rumija) dari endapan lumpur dan sampah agar aliran air tetap lancar dan tidak memicu genangan maupun banjir di sekitar rel.
Selain itu, KAI Daop 3 juga memperkuat struktur pengaman jalur dengan memasang dinding penahan tanah serta bronjong di sejumlah lokasi yang memiliki kontur tanah labil dan rawan longsor, khususnya saat hujan deras berkepanjangan.
Untuk mempercepat penanganan apabila terjadi gangguan jalur, KAI menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 17 titik strategis, mulai dari wilayah Stasiun Pabuaran hingga Songgom. Material siaga tersebut terdiri atas pasir, batu ballast, hingga bantalan kayu yang siap digunakan sewaktu-waktu.
Kesiapan juga diperkuat dari sisi sumber daya manusia. Sebanyak 873 petugas perawatan prasarana diterjunkan untuk melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi rel dan jembatan. Selain itu, KAI menyiagakan 27 Petugas Penilik Jalan (PPJ) tambahan serta 8 petugas posko di daerah rawan untuk melakukan pengawasan selama 24 jam.
KAI Daop 3 Cirebon menegaskan komitmennya untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api selama periode Nataru dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki serta melakukan respons cepat terhadap setiap potensi gangguan akibat cuaca ekstrem. [Kirno]










