PURWAKARTA, AlexaNews.ID – Proses mutasi dan rotasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta tengah menjadi sorotan. Sejumlah isu tak sedap mencuat, mulai dari dugaan sabotase hingga adanya titipan dalam penempatan jabatan.
Isu tersebut ramai diperbincangkan lantaran sejumlah ASN yang dimutasi dinilai tidak ditempatkan sesuai latar belakang pendidikan maupun kompetensi keilmuannya. Kondisi itu disebut paling kentara terjadi di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.
Pelaksanaan mutasi dan rotasi yang digelar pada 19 Desember 2025 lalu juga memunculkan tanda tanya. Pasalnya, Bupati Purwakarta Saepul Bahri yang akrab disapa Om Zein tidak terlihat hadir. Sejumlah pejabat eselon II pun disebut absen saat prosesi mutasi yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda), Midan.
Tak hanya itu, beredar kabar Om Zein merasa kecewa terhadap data yang disampaikan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purwakarta. Data tersebut diduga berbeda dengan kondisi riil hasil mutasi di lapangan.
“Diduga ada sabotase dalam data yang dikirim ke Jakarta. Apa yang dilaporkan tidak sesuai dengan yang terjadi,” ujar seorang ASN di Purwakarta yang enggan disebutkan namanya, Selasa (23/12).
Di internal Dinas Pendidikan sendiri, situasi disebut tengah memanas. Sejumlah pegawai mengaku terkejut karena mutasi dan rotasi yang terjadi tidak sesuai dengan prediksi awal, baik terkait promosi jabatan maupun pergeseran posisi.
Bahkan, beberapa ASN yang mendapat promosi dinilai belum memenuhi syarat atau tidak memiliki latar belakang disiplin ilmu yang relevan dengan jabatan barunya.
Hingga kini, informasi resmi terkait mutasi dan rotasi ASN tersebut belum ditayangkan di laman resmi BKPSDM Kabupaten Purwakarta. Kondisi ini membuat publik dan kalangan internal kesulitan mengakses data valid.
Minimnya transparansi tersebut turut memicu spekulasi soal adanya pihak-pihak tertentu yang diduga berpengaruh di balik perubahan data mutasi ASN di lingkungan Pemkab Purwakarta. [Asy]










