CIREBON, AlexaNews.ID – Banjir yang melanda Perumahan Trusmiland Klayan Tahap 5 di Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, semakin berdampak serius terhadap kehidupan warga. Genangan air yang bertahan selama hampir satu pekan membuat sebagian penghuni memilih mengungsi karena kondisi rumah dinilai sudah tidak memungkinkan untuk ditinggali.

Air yang merendam kawasan perumahan tersebut tidak hanya memutus akses keluar masuk warga, tetapi juga melumpuhkan aktivitas sehari-hari. Sejumlah rumah terendam hingga merusak fasilitas dan perabot, sementara warga yang masih bertahan diliputi kekhawatiran akibat hujan yang masih sering turun.

Salah satu warga, Dwi Purnamasari, mengungkapkan dirinya terpaksa membawa seluruh anggota keluarga keluar dari rumah. Hunian yang sudah ditempati selama tiga tahun itu kini tak lagi bisa digunakan untuk beraktivitas normal.

Keluarga ngungsi semua karena sudah tidak bisa beraktivitas. Mau berangkat kerja juga susah, kondisi di rumah benar-benar lumpuh, ujar Dwi saat ditemui, Sabtu (27/12/2025).

Ia menambahkan, banjir menyebabkan hampir seluruh barang di rumahnya mengalami kerusakan. Kondisi tersebut diperparah dengan belum adanya penanganan konkret yang dirasakan warga, meski pihak pengembang sempat meninjau lokasi.

Barang-barang rusak semua. Memang sempat ada kunjungan dari developer, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan solusi, katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Warga Trusmiland Klayan 5, Dedy Slamet, menjelaskan bahwa banjir dipicu oleh luapan air dari area persawahan di sekitar perumahan. Menurutnya, sistem penahan air yang ada saat ini tidak mampu menahan debit air karena posisi lahan sawah lebih tinggi dibanding kawasan permukiman.

Wilayah yang paling parah ada di Blok S karena kontur tanahnya lebih rendah. Air dari sawah merembes masuk karena turap yang ada tidak cukup kuat menahan debit air, jelas Dedy.

Ia menegaskan, diperlukan langkah serius dan berkelanjutan untuk mencegah kejadian serupa terulang. Paguyuban warga mendorong adanya perbaikan infrastruktur secara menyeluruh, khususnya di titik-titik rawan genangan.

Salah satu solusi jangka panjangnya adalah peninggian jalan dan area rendah agar air tidak terus masuk ke rumah warga, tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, genangan air masih terlihat di sejumlah blok perumahan. Warga berharap adanya penanganan darurat, seperti pengerahan pompa penyedot air, sembari menunggu solusi permanen dari pihak pengembang dan instansi terkait. [Kirno]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.