CIREBON, AlexaNews.ID – Sejumlah wartawan dan pegiat media di Kota Cirebon mengikuti pelatihan jurnalistik sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu pemberitaan dan profesionalisme pers di tengah pesatnya perkembangan media digital, Senin (29/12/2025).
Kegiatan yang berlangsung di salah satu aula Dekis Kota Cirebon tersebut dihadiri jurnalis dari berbagai media lokal. Suasana pelatihan dikemas santai namun tetap mengedepankan nuansa serius dan edukatif, sehingga peserta dapat mengikuti materi secara optimal.
Materi pelatihan difokuskan pada penguatan pemahaman Kode Etik Jurnalistik, teknik penulisan berita yang faktual dan berimbang, serta kemampuan jurnalis dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi dan media sosial.
Ketua PWI Kota Cirebon, Moch Alif Santosa, SH, menegaskan bahwa insan pers memiliki tanggung jawab besar dalam menyajikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia menekankan pentingnya proses verifikasi sebelum sebuah informasi dipublikasikan kepada masyarakat.
Menurutnya, wartawan tidak hanya dituntut cepat dalam menyampaikan berita, tetapi juga harus menjaga kualitas konten serta menjalankan fungsi kontrol sosial sesuai dengan prinsip Kode Etik Jurnalistik. “Tantangannya adalah bagaimana menyajikan berita yang menarik di media sosial tanpa mengorbankan akurasi dan etika,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan, mulai dari jurnalis senior hingga wartawan muda yang aktif berdiskusi dan mengikuti setiap sesi. Kehadiran perwakilan dari berbagai organisasi media juga mencerminkan semangat kolaborasi dalam membangun ekosistem informasi yang sehat di Cirebon.
Salah satu peserta, Erika dari Ayo Cirebon, menyampaikan bahwa pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan agar wartawan tetap adaptif dan mampu menghasilkan karya jurnalistik yang edukatif. Ia berharap kegiatan tersebut dapat berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas pemberitaan di daerah.
Melalui pelatihan ini, diharapkan produk jurnalistik di Kota Cirebon semakin kredibel, profesional, serta mampu menjadi benteng informasi dalam menangkal maraknya berita bohong atau hoaks yang beredar di tengah masyarakat. [Kirno]










