Karawang, AlexaNews.ID – Proyek pembangunan grival atau tembok penahan tanah saluran air yang berlokasi di Dusun Tanjung Gebang, Desa Gebangjaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, menuai sorotan. Proyek yang menggunakan Dana Desa tahap II tahun 2025 sebesar Rp 36.511.000 itu diduga tidak dikerjakan sesuai dengan panjang yang tercantum dalam papan informasi proyek.

Berdasarkan data yang tertera, pembangunan grival direncanakan memiliki panjang 190 meter, namun di lapangan pengerjaan fisik yang terlihat baru sekitar 70 meter. Artinya, terdapat dugaan kekurangan volume pekerjaan sekitar 120 meter.

Seorang warga setempat yang meminta identitasnya dirahasiakan membenarkan adanya dugaan tersebut.

“Kami heran, papan proyek tertulis 190 meter, tapi pekerjaan yang selesai hanya sekitar 70 meter. Warga mempertanyakan kelanjutannya,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).

Menanggapi informasi yang berkembang, pemuda Kecamatan Cibuaya, Azka Ahmad, meminta pemerintah turun tangan untuk memeriksa proyek tersebut. Ia mendesak agar DPMD Karawang, Inspektorat Karawang, dan tim pengawasan kecamatan melakukan pengecekan ulang.

“Ini harus ditelusuri dengan transparan. Apakah benar ada kekurangan panjang pekerjaan atau tidak, biar jelas dan tidak menimbulkan fitnah. Hasil pemeriksaannya harus dibuka ke publik,” tegas Azka Ahmad.

Sementara itu, Camat Cibuaya Ahmad Mustopa saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp hanya memberikan tanggapan singkat.

“Ok, makasih infonya,” tulisnya.

Sedangkan H. Agus, Kasi PMD Kecamatan Cibuaya, hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban terkait dugaan persoalan dalam pembangunan grival tersebut.

Upaya konfirmasi juga dilakukan kepada Nuryaman, Kepala Desa Gebangjaya, namun yang bersangkutan tidak merespons pesan WhatsApp maupun panggilan telepon dari wartawan.

Ketua BPD Gebangjaya, Enda, ketika dimintai tanggapan mengatakan bahwa pihaknya sudah berulang kali meminta pemerintah desa segera menyelesaikan pekerjaan grival tersebut.

“Kalau mengacu papan informasi memang tertulis 190 meter. Kami dari BPD sudah sering meminta kepada kepala desa dan TPK agar pekerjaan itu segera dituntaskan supaya tidak muncul masalah. Kami juga masih menunggu laporan resmi perkembangan proyek itu,” ungkapnya.

Hingga kini, proyek pembangunan grival di Desa Gebangjaya masih menyimpan tanda tanya dan menjadi sorotan masyarakat. Warga berharap pihak terkait segera turun melakukan pemeriksaan agar persoalan ini terang benderang. [Ahmad Saleh]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.