Karawang, AlexaNews.ID – Pengamat kebijakan publik Asep Agustian kembali melontarkan kritik tajam terhadap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang, khususnya Bidang Sumber Daya Air (SDA). Ia menilai penerapan konsep Pentahelix yang selama ini digembar-gemborkan tidak tercermin dalam pelaksanaan sejumlah proyek di lapangan.
Salah satu proyek yang menjadi sorotannya adalah pembangunan drainase di Jalan Puri Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur. Proyek dengan anggaran sekitar Rp1,4 miliar dari APBD Karawang itu dikerjakan oleh CV Trisula Wijaya. Menurut Asep, proyek tersebut dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai dengan kerangka acuan kerja. Ia bahkan mengungkapkan bahwa pekerjaan tetap berjalan meski lokasi proyek masih tergenang air.
“Coba tanya ke Kabid SDA yang dulu lantang bicara soal konsep pentahelix. Katanya bidangnya bersih, ya memang ‘bersih’ dari kualitas dan pengawasan,” sindir Asep, yang akrab disapa Askun. Ia menilai pernyataan itu justru menjadi bumerang bagi pejabat terkait.
Askun menegaskan, penilaian bersih seharusnya tidak datang dari diri sendiri. “Kalau memang merasa bersih, biarkan orang lain yang menilai. Faktanya, proyek drainase di Puri dikerjakan saat banjir. Saya heran, material pasir di proyek itu fungsinya apa kalau lokasi masih tergenang?” katanya.
Lebih lanjut, Asep juga menyoroti proyek sabuk pantai yang dinilai molor dan terancam tidak selesai hingga akhir tahun 2025. Proyek tersebut, kata dia, memakan anggaran hampir Rp1 miliar. Ia pun mempertanyakan di mana letak penerapan konsep pentahelix yang disebut-sebut menjadi dasar kerja Bidang SDA.
“Ketika ditanya soal lingkaran setan, jawabannya selalu pentahelix. Tapi faktanya di lapangan mana wujud kolaborasinya? Saya akan terus memantau dan mengkritisi klaim bersih serta konsep pentahelix yang ia banggakan,” tegas Ketua DPC Peradi Karawang itu.
Asep meminta aparat penegak hukum (APH) untuk turun tangan memeriksa potensi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek-proyek di Bidang SDA. Ia menilai penting untuk memastikan sejauh mana konsep pentahelix benar-benar diterapkan, bukan sekadar jargon.
“APH harus berani mengungkap, mana proyek yang benar dan mana yang tidak. Kalau tidak diselidiki, justru menimbulkan tanda tanya ada hubungan apa antara APH dan pejabat terkait. Saya tidak akan berhenti, semua indera dan akal saya akan mencari kebenarannya,” tutupnya. [King]










