KARAWANG, AlexaNews.ID – Polemik proyek pembangunan yang dibiayai APBD kembali menjadi sorotan publik. Alih-alih menunjukkan perbaikan, berbagai pekerjaan fisik justru diwarnai masalah klasik mulai dari penyusunan rencana yang dianggap terburu-buru hingga pelaksanaan yang tidak optimal dan kerap berakhir mangkrak.

Situasi berulang itu membuat masyarakat menyebutnya sebagai “proyek lingkaran setan APBD”, sebab meski anggaran terus digelontorkan setiap tahun, persoalan yang muncul tetap tak berubah.

Dua proyek yang kini mencuri perhatian adalah pembangunan Sabuk Pantai Muara Pakisjaya serta Jetty Muara Sedari. Keduanya dinilai menunjukkan pola serupa—pekerjaan terlambat, kualitas dipertanyakan, dan progres yang jauh dari harapan.

Pengamat kebijakan, Asep Agustian atau akrab disapa Askun, menyebut dua proyek tersebut sudah tampak mustahil rampung tepat waktu.

“Sabuk Pantai Pakisjaya saja sudah molor, sekarang ditambah proyek Jetty Muara Sedari senilai Rp2,4 miliar yang progresnya juga lambat. Selesai di akhir Desember 2025? Itu tidak mungkin,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).

Ia menuding masalah ini tak lepas dari peran Kabid SDA PUPR Karawang yang dianggap sering mengambil keputusan tanpa perencanaan matang.

“Kabid ini suka bermimpi. Hasilnya ya seperti sekarang—proyek jalan tapi enggak jelas kapan selesainya,” tambah Askun.

Askun juga mempertanyakan asal-usul dan kredibilitas pelaksana proyek Jetty, CV Cakra Buana Utama.

“Dari mana perusahaan itu? Siapa yang memilih? Analisis teknisnya sudah benar atau belum? Pekerjaan ini secara hitungan lapangan jelas tidak akan selesai,” tegasnya.

Dengan nada satir, ia menyamakan harapan penyelesaian proyek tepat waktu dengan legenda Sangkuriang yang membangun Tangkuban Perahu dalam semalam.

“Jangan terlalu berhalu. Jangan bicara seolah-olah paling akademis atau paling paham konsep pentahelix. Faktanya, dua proyek ini saja tidak beres,” ucapnya.

Atas kondisi tersebut, Askun kembali meminta Bupati Karawang untuk mengevaluasi dan memindahkan Kabid SDA, Aries.

“Masih pantaskah orang seperti ini di posisi teknis? Sudah tidak. Pindahkan saja ke tempat yang lebih cocok untuk orang yang suka berhalu,” katanya.

Ia juga mendukung rencana Ketua LMP Mada Jawa Barat, H. Awandi Siraj, yang akan menggelar audiensi atau aksi protes terkait lambannya pekerjaan.

“Silakan saja demo, itu hak mereka. Yang jelas, mimpi Kabid SDA soal progres proyek itu tidak terbukti. Bahkan proyek sabuk pantai katanya mau diputus kontrak, tapi kenyataannya tidak, meski progres baru 20 persen,” tutupnya. [Ega]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.