INDRAMAYU, AlexaNews.ID – Bangunan bersejarah Gedong Duwur di Kabupaten Indramayu kembali mendapat sorotan publik setelah ditemukan dalam kondisi rusak akibat ulah vandalisme yang diduga dilakukan oleh kru produksi film layar lebar. Insiden ini memicu keprihatinan banyak pihak karena gedung peninggalan kolonial tersebut berstatus Cagar Budaya.
Kerusakan yang ditinggalkan tidak ringan. Hampir seluruh permukaan dinding, baik bagian fasad maupun ruang dalam, terlihat dilapisi bahan semen hingga menutupi tekstur asli bangunan. Pintu-pintu tua yang menjadi ciri khas Gedong Duwur juga ikut terdampak.
Pendiri komunitas Indramayu Historia Indonesia, Nang Sadewo, mengonfirmasi laporan warga terkait kondisi terbaru bangunan tersebut. Ia menyebut tindakan itu telah menghapus nilai historis yang melekat sejak gedung itu dibangun pada 1866 sebagai rumah dinas Asisten Residen.
“Dindingnya dilumuri cairan semen sehingga karakter asli bangunan hilang sama sekali. Ini tindakan yang menyayat hati karena merusak warisan sejarah yang seharusnya dijaga,” kata Sadewo.
Penggunaan semen dalam proses produksi film tersebut dianggap sangat merugikan, mengingat setiap elemen bangunan cagar budaya memiliki nilai integritas yang tidak boleh diubah tanpa prosedur resmi.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Dedy S. Musashi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan ini dengan menghubungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ia menegaskan bahwa merusak bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya merupakan tindak pidana.
“Sangat disayangkan masih ada pihak yang bertindak semena-mena demi kepentingan pribadi. Perusakan cagar budaya merupakan pelanggaran Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010,” ujar Dedy.
Menurutnya, kerusakan pada bangunan cagar budaya bukan sekadar kehilangan material, tetapi juga hilangnya nilai sejarah, identitas lokal, dan warisan budaya yang seharusnya diwariskan kepada generasi berikutnya.
Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan pemeriksaan lanjutan terkait detail kerusakan serta meminta keterangan kru film yang diduga terlibat dalam aksi vandalisme tersebut. [Kirno]










