Karawang, AlexaNews.ID – Warga Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, kembali dibuat kecewa setelah proyek turap pada peningkatan Jalan Tirtasari–Kalenkupu menunjukkan kerusakan dini.
Turap yang baru selesai dikerjakan sekitar satu pekan tersebut kini tampak miring dan mengalami retak di beberapa titik, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang daya tahannya.
Proyek yang semestinya menjadi penguat tebing dan pengaman jalan dari ancaman longsor itu justru dikhawatirkan tidak akan bertahan lama. Kondisi ini memicu kritik dari masyarakat yang menyoroti kualitas pembangunan.
Warga semakin geram karena proyek bernilai Rp 398.471.000 itu bersumber dari anggaran Perubahan APBD Kabupaten Karawang tahun ini dan dikerjakan melalui Dinas PUPR.
Menurut warga, hasil pekerjaan yang cepat mengalami kerusakan diduga tidak memenuhi standar teknis. Mereka mempertanyakan mekanisme pengawasan serta kualitas konstruksi yang dinilai tidak profesional.
Kerusakan yang muncul hanya dalam hitungan hari membuat masyarakat mendesak pemerintah untuk mengevaluasi proses pengerjaan, mulai dari metode hingga pengawasan lapangan.
Salah satu warga, Andri Somantri, menyampaikan kekecewaannya setelah melihat kondisi turap yang belum sempat dimanfaatkan sudah mengalami keretakan.
“Baru juga selesai, tapi sudah doyong dan retak-retak. Keliatan banget kayak dikerjakan asal-asalan,” kata Andri.
Ia menilai kerusakan tersebut menjadi bukti lemahnya pengawasan, terlebih proyek itu menggunakan anggaran publik yang semestinya dikelola secara bertanggung jawab.
“Warga disuruh patuh bayar pajak, tapi hasil pembangunannya begini. Kami akan meminta penjelasan dari dinas terkait karena ini jelas merugikan masyarakat,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi, pihak pelaksana dari CV Hutami dan CO tidak memberikan penjelasan rinci mengenai penyebab kerusakan. Mereka hanya menyampaikan bahwa perbaikan akan dilakukan.
Warga berharap pemerintah daerah serta Dinas PUPR segera turun tangan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek tersebut. Transparansi anggaran dan pengawasan yang ketat dinilai penting agar masalah serupa tidak terus terulang. [Ega/Lan]










