Karawang, AlexaNews.ID – Puluhan anggota Ormas Gabungan Kabupaten Karawang menggelar aksi demonstrasi di depan PT TJ Forge Indonesia, Kawasan KIIC, Rabu (3/12/2025). Mereka memprotes keputusan manajemen yang dinilai memutus sepihak kerja sama pengelolaan limbah dengan PT Cholyfour Mitra Mandiri (CMM), mitra lokal yang selama tujuh tahun disebut ikut menjaga stabilitas keamanan perusahaan.
Massa dari berbagai organisasi kemasyarakatan tersebut menilai langkah PT TJ Forge Indonesia Plant 2 sebagai tindakan yang merugikan masyarakat lokal. Mereka menuding perusahaan telah melanggar komitmen kemitraan dan mengabaikan peran CMM yang selama ini ikut memastikan situasi kawasan industri tetap kondusif.
“Kami menolak permainan yang mengorbankan mitra lokal. TJ Forge harus kembali ke komitmen awal dengan CMM dan menghentikan kerja sama dengan pihak luar,” kata Dede Jalaludin alias Bang DJ, perwakilan LBH DPD GMPI Karawang.
Dalam surat resmi perusahaan, PT CMM disebut gagal menjaga keamanan lingkungan kerja. Pernyataan itu langsung dibantah oleh massa aksi. Mereka menyebut justru CMM bersama ormas setempat yang selama bertahun-tahun menghindarkan kawasan KIIC dari potensi gesekan sosial.
“Kalau soal kondusifitas, semua tahu siapa yang selama ini berada di lapangan,” ujar Dede.
Pemutusan kerja sama yang tertuang dalam Surat Nomor 034/HRGA-TJFI/XI/2025 dinilai tidak mencerminkan etika bisnis. Massa menganggap keputusan itu bertentangan dengan perjanjian awal Nomor 015/TJFI-MM/X/2018 yang mengatur bahwa setiap sengketa harus diselesaikan melalui musyawarah, bukan keputusan sepihak.
Empat Tuntutan Ormas Gabungan Karawang
Massa aksi menyampaikan empat tuntutan berikut:
1. Menolak tudingan sepihak PT TJ Forge Indonesia terhadap PT CMM.
2. Mendesak pembatalan surat pemutusan kerja sama.
3. Menolak kehadiran PT Intan Surya Adyaksa (ISA) yang dianggap memicu konflik kemitraan.
4. Menuntut perusahaan mematuhi kesepakatan dan menghormati mitra lokal.
Mereka juga menilai sikap perusahaan sebagai bentuk arogansi korporasi asing yang mengabaikan kontribusi masyarakat Karawang dalam menjaga iklim investasi.
“Kami tidak anti investasi, tapi jangan menjadikan mitra lokal seperti barang yang bisa dibuang kapan saja. Ini wilayah Karawang, bukan tempat untuk berlaku semena-mena,” tegasnya.
Aksi yang berlangsung tertib itu ditutup dengan pernyataan bahwa ormas akan terus mengawal persoalan ini sampai PT TJ Forge Indonesia membuka ruang dialog dan menunjukkan itikad baik.
“Kami tidak akan berhenti sebelum keputusan sepihak itu dicabut. Jangan anggap remeh masyarakat Karawang,” pungkas Dede. [King]










