CIREBON, AlexaNews.ID – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Cirebon bersama Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon menggelar diskusi bertema peran media sosial dalam penyebaran informasi publik. Acara berlangsung di Co-Working Space DKIS dan diikuti jurnalis, pegiat media sosial, hingga perwakilan perangkat daerah.

Forum diskusi ini digelar sebagai respons atas derasnya arus informasi di media sosial yang kini menjadi rujukan cepat masyarakat, namun juga memicu peningkatan hoaks dan konten menyesatkan.

Kepala DKIS Kota Cirebon, Maruf Nuryasa, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, media, dan pengelola akun media sosial menjadi kebutuhan penting di era digital.

“Media sosial kini sangat berpengaruh. Pemerintah harus memastikan keterbukaan informasi tetap sejalan dengan kecepatan arus komunikasi di dunia digital,” ujar Maruf.

Ia menambahkan, diskusi ini diharapkan mampu menyatukan langkah bersama agar informasi pembangunan yang benar dan berkualitas dapat tersampaikan secara efektif kepada publik.

Ketua PWI Kota Cirebon, Muhammad Alif Santosa, juga menekankan pentingnya membedakan karakter jurnalisme profesional dengan konten media sosial yang cenderung bergerak cepat tanpa proses verifikasi.

“Produk jurnalistik itu melewati proses verifikasi dan mengikuti kode etik. Sedangkan konten media sosial seringkali muncul spontan tanpa tahapan pengecekan,” kata Alif.

Menurutnya, baik jurnalis maupun admin media sosial di perangkat daerah harus menjaga ekosistem informasi agar tetap akurat. Jurnalis dapat memanfaatkan platform digital untuk distribusi berita, sementara pemerintah wajib memastikan standar informasi tetap terjaga di akun resmi mereka.

Diskusi berlangsung interaktif. Peserta membahas manajemen krisis komunikasi, strategi menangkal hoaks, hingga cara memaksimalkan platform digital untuk menyebarluaskan program unggulan Pemkot Cirebon. [Kirno]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.