AlexaNews

Ada 53 Gempa Susulan Guncang Bantul, Yogyakarta

YOGYAKARTA, AlexaNews.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya 53 gempa susulan yang terjadi setelah gempa berkekuatan magnitudo 6 mengguncang Bantul, Yogyakarta. Gempa ini terjadi pada Jumat malam dan telah menimbulkan kekhawatiran di wilayah tersebut.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, “Hingga pagi ini BMKG mencatat 53 gempa susulan di selatan DIY.” Daryono juga melaporkan bahwa gempa susulan ini memiliki magnitudo terbesar mencapai M 4,2 dan terkecil M 2,7. Data ini tercatat hingga pukul 07.00 WIB.

Kejadian ini mengingatkan kembali akan keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa. Zona subduksi aktif ini tidak hanya berpotensi menyebabkan gempa bumi, tetapi juga tsunami.

Daryono menjelaskan bahwa sejarah mencatat telah terjadi delapan kali tsunami di selatan Pulau Jawa, yaitu pada tahun 1818, 1840, 1859, 1904, 1921, 1957, 1994 di Banyuwangi, dan 2006 di Pangandaran. Hal ini menjadi catatan penting terkait potensi dan bahaya gempa serta tsunami di selatan Yogyakarta dan selatan Jawa pada umumnya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6 di Kabupaten Bantul telah menyebabkan kerusakan pada puluhan bangunan di beberapa wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul melaporkan bahwa enam orang mengalami luka ringan dan satu orang meninggal akibat gempa tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta, menjelaskan bahwa gempa ini telah merusak bangunan di 12 kapanewon di Kabupaten Bantul. Ke-12 kapanewon tersebut antara lain Bambanglipuro, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, dan Sanden.

“Total dampak sementara terjadi di 35 lokasi, dengan rincian kapanewon Bambanglipuro 1 lokasi, Dlingo 2 lokasi, Imogiri 3 lokasi, Jetis 1 lokasi, Kasihan 2 lokasi, Kretek 5 lokasi, Pajangan 1 lokasi, Pandak 1 lokasi, Piyungan 1 lokasi, Pleret 1 lokasi, Pundong 3 lokasi, dan Sanden 14 lokasi,” ungkap Agus kepada wartawan.

Selain itu, gempa ini juga menimbulkan korban luka-luka dan korban meninggal dunia. Agus menyebut bahwa korban meninggal dunia disebabkan oleh serangan jantung akibat kagetnya dengan adanya gempa tersebut.

“Gempa bumi juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa sebanyak 7 orang. Rinciannya, satu orang meninggal dunia disebabkan oleh serangan jantung saat terjadinya gempa bumi dan 6 orang lainnya mengalami luka ringan,” ucapnya.

Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami di wilayah Yogyakarta dan selatan Jawa. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan memperhatikan informasi terbaru dari BMKG serta mematuhi prosedur evakuasi yang telah ditetapkan dalam menghadapi situasi darurat semacam ini. (Dtk)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!