TUBABA, AlexaNews.ID – Sejumlah petani singkong di Tiyuh Penumangan, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), menggelar aksi damai di PT Bumi Waras (BW). Aksi ini terkait dengan penurunan harga dan masalah ketidakjelasan timbangan singkong yang telah berlangsung selama beberapa waktu.
Dalam musyawarah yang digelar pada Senin, 9 Desember 2023, pihak PT BW, yang diwakili oleh Kepala Pabrik Willy, menyatakan tidak dapat mengambil keputusan terkait masalah harga singkong. Willy menjelaskan bahwa keputusan mengenai harga tersebut masih menunggu arahan dari pihak pusat di Jakarta.
“Saya tidak bisa memberikan keputusan atau kebijakan terkait harga singkong. Kita tunggu keputusan dari pusat,” ujar Willy.
Ia juga menambahkan bahwa posisinya sebagai Kepala Pabrik dan pengawas tidak memberikan wewenang untuk membuat keputusan terkait harga. “Saya disini hanya sebagai karyawan, Kepala Pabrik dan pengawas itu sama saja,” jelas Willy.
Masalah lain yang disampaikan oleh petani adalah tidak adanya transparansi dalam timbangan singkong. Dikabarkan, timbangan digital yang rusak sudah lebih dari setahun dan belum diganti, meskipun sudah dipesan. “Terkait timbangan, saya sudah pesan, tetapi belum sampai,” ungkap Willy.
Di sisi lain, Andika, Koordinator Aksi Damai, menyampaikan tuntutan petani untuk kenaikan harga singkong. Ia meminta pihak perusahaan untuk menaikkan harga minimal Rp1.500 per kilogram.
“Kami meminta perusahaan untuk menaikkan harga minimal Rp1.500 per kilogram. Kami juga siap melakukan aksi orasi kembali di pabrik singkong lainnya jika tidak ada perubahan,” tegas Andika.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keputusan lebih lanjut dari pihak perusahaan. Petani berharap ada tindak lanjut positif dalam pertemuan selanjutnya. (Angga)