Karawang, AlexaNews.ID – Mal Grand Outlet East Jakarta yang berlokasi di Kawasan Industri KIIC, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, kini menjadi sorotan. Penggunaan nama “East Jakarta” pada mal tersebut memicu protes dari berbagai pihak, termasuk aktivis dan pejabat pemerintah daerah Karawang.
Sejumlah aktivis di Karawang, termasuk Ferry Dharmawan yang dikenal sebagai Jambul Merah (BulMer), merencanakan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap penamaan mal tersebut. Menurut mereka, nama “East Jakarta” tidak relevan dan merendahkan identitas Karawang.
“Kami merasa penamaan ini tidak menghargai identitas Karawang. Mal ini beroperasi di Karawang, tapi namanya East Jakarta. Ini seolah-olah merendahkan Karawang,” tegas Jambul Merah pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satpol PP Karawang, Adi Firmansyah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memonitor isu ini sejak 2023.
Pada saat itu, pihak mal sempat memberikan klarifikasi mengenai penggunaan nama tersebut. Namun, nama yang sekarang digunakan adalah “East Jakarta Karawang”.
“Kami rencananya besok akan koordinasi dan konfirmasi dengan dinas terkait, seperti DPMPTSP, PUPR, dan DLHK, terutama mengenai perizinan. Kami akan duduk bersama untuk meninjau dokumen izin karena tanpa melihat administrasi, kami belum bisa menentukan tindakan yang tepat,” jelas Adi Firmansyah, Minggu (21/07/24).
Menurut Adi, Satpol PP Karawang berpegang pada tiga prinsip, yakni tertib izin, tertib pajak, dan tertib usaha. Perizinan dan peruntukan harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Penegakan perda tidak bisa dilakukan sendiri, harus melibatkan lintas sektor seperti Dinas LH, Perhubungan, DPMPTSP, dan PUPR,” tambahnya.
Adi juga menyebutkan bahwa DPRD Karawang berencana mengundang pihak Grand Outlet untuk membahas masalah ini lebih lanjut.
Sementara itu, para aktivis di Karawang telah bersiap untuk menggelar aksi demonstrasi di Mal Grand Outlet East Jakarta. Mereka berharap aksi ini dapat mendorong perubahan nama mal yang lebih menghormati identitas dan kebanggaan Karawang.
Para pihak terkait diharapkan dapat menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan polemik ini, sehingga tidak merugikan pihak manapun dan tetap menghargai identitas lokal Karawang. (Ega Nugraha)