Karawang, AlexaNews.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang menetapkan status siaga darurat kebencanaan selama musim penghujan. Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang sejak 5 hingga 7 Februari 2024 menyebabkan sejumlah titik di Karawang mengalami banjir dan pohon tumbang.
Kepala BPBD Karawang, H. Mahpudin, mengungkapkan bahwa beberapa wilayah di Karawang masuk dalam kategori rawan bencana. Beberapa titik mengalami genangan air akibat sistem drainase yang buruk, sementara angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan bangunan.
“Di musim penghujan ini, kami dari BPBD Karawang dalam status siaga darurat. Intensitas hujan cukup tinggi dan disertai angin kencang. Untuk itu, kami telah menyiagakan anggota BPBD di 30 kecamatan,” ujarnya, Kamis (6/2/2024).
Banjir dan genangan air dilaporkan terjadi di 7 kecamatan dan 9 desa, termasuk di Kecamatan Kotabaru dan Karawang Timur. Salah satu kejadian yang cukup mengkhawatirkan adalah sebuah rumah di Adiarsa Timur yang berpotensi roboh akibat hujan deras.
Selain itu, hingga saat ini tercatat 44 rumah mengalami kerusakan, dengan rincian:
- 5 rumah rusak berat
- 21 rumah rusak sedang
- 18 rumah mengalami kerusakan parah
Mahpudin menjelaskan bahwa perumahan yang terdampak banjir umumnya memiliki sistem drainase yang kurang baik, seperti di Perumahan Pangulah Utara, Kecamatan Kotabaru, yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 50 cm dan memengaruhi 254 kepala keluarga (KK).
“Kami juga telah menerima laporan banjir di beberapa titik perkotaan akibat curah hujan tinggi. Hal ini perlu diwaspadai, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir,” tambahnya.
BPBD Karawang telah mengerahkan tim siaga di 30 kecamatan, termasuk tim rescue yang siap diterjunkan ke lokasi terdampak. Selain itu, BPBD juga tengah berupaya menyediakan alat pompa air (Alcord) untuk menangani banjir di beberapa lokasi.
Mahpudin juga menekankan pentingnya kewaspadaan warga terhadap potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Berdasarkan peringatan BMKG, cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
“Kami mengimbau seluruh warga Karawang untuk tetap waspada dan tidak panik dalam menghadapi potensi bencana. Mari bersama-sama saling membantu dan menjaga lingkungan agar risiko bencana dapat diminimalisir,” pungkasnya. (Karina)