KARAWANG, AlexaNews.ID — Kisah memprihatinkan seorang ibu rumah tangga bernama Casem (39) dan kedua anaknya, yang harus menempati rumah yang tidak layak huni dan terancam ambruk di Dusun Sarimulya, Kecanatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.
Casem telah kehilangan suaminya setahun yang lalu, meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam kesulitan besar.
Rumah yang mereka tinggali saat ini sangat memprihatinkan. Gentengnya sudah lapuk dan bocor, dan saat musim hujan tiba dengan angin kencang, mereka hidup dalam ketakutan bahwa rumah mereka akan runtuh. Casem mengungkapkan rasa khawatirnya, “Kami sangat was-was dan takut rumah ini ambruk.”
Meskipun Casem telah menerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendapatannya tidak menentu. Namun, bantuan untuk perbaikan rumah yang mereka tempati belum kunjung datang. Mereka hanya bisa menunggu tanpa kepastian.
Kusman Hardiana, seorang aktivis sosial dari Masyarakat Peduli Cilamaya (MASPECI), mengecam lambatnya program bantuan Rumah Layak Huni (RULAHU) dari pemerintah Kabupaten Karawang. Menurut Kusman, bantuan tersebut belum merata dan jauh dari memuaskan.
“Dalam Kecamatan Cilamaya Wetan, masih banyak rumah yang tidak layak huni dan terancam ambruk, termasuk rumah ibu Casem,” ungkap Kusman, yang dikenal sebagai Mas Peci.
Mas Peci menekankan perlunya peran aktif dari pemerintah desa dan kecamatan dalam mendata dan memprioritaskan masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni di Cilamaya. Dia mendesak agar aspirasi ini diangkat oleh dewan dan dipertimbangkan sebagai program pemerintah baik di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
“Jangan biarkan situasi ini hanya ditanggapi setelah menjadi viral atau ketika sudah ada data terperinci. Ironis rasanya, di Karawang yang dikenal sebagai Kota Industri dan Lumbung Padi, masih banyak rumah yang tidak layak huni,” tegas Mas Peci.
Kisah pilu ini menjadi panggilan bagi pemerintah setempat untuk segera bertindak dan memberikan bantuan yang pantas kepada keluarga-keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni. Diperlukan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Karawang. (Ega Nugraha)