Tubaba, alexanews.id – Memasuki tahun ajaran baru 2024-2025, dua oknum guru di Tubaba diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap calon siswa yang mendaftar di SMA dan SMK.
Dugaan ini mencuat setelah sejumlah calon siswa mengaku merasa ditipu dan keberatan dengan adanya pungutan sejumlah uang.
Sejumlah calon siswa yang menggunakan jasa kedua oknum guru tersebut merasa keberatan karena mereka harus membayar uang administrasi sebesar Rp 50.000, padahal dalam brosur yang dibagikan oleh pihak sekolah disebutkan bahwa pendaftaran gratis.
“Kami merasa ditipu dan keberatan karena di brosur yang dibagikan pihak sekolah ditulis gratis untuk jasa pendaftarannya. Waktu itu saya mendaftar di SMAN 1 TBT, setelah mendaftar lewat mereka, kami diharuskan membayar uang administrasi sebesar Rp 50.000. Sontak kami kaget, padahal di brosur disebutkan gratis untuk semua fasilitasnya,” ungkap salah satu siswa yang namanya tidak mau disebutkan, pada Senin (15/07/24).
Setelah ditelusuri, diketahui bahwa kedua oknum guru tersebut adalah Ansyori Ibsya, S.Pd (Guru Bahasa Inggris SMA) dan Eko Prayoga Jaya, S.Pd (Guru Geografi SMA).
Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah dan kedua oknum guru tersebut belum bisa ditemui dan dihubungi untuk dimintai konfirmasi. (Angga)