KARAWANG, AlexaNews.ID – Malam yang menakutkan dialami Destya Sapta Ningrum (17), warga Dusun Palawad, Desa Waringin Karya, Kecamatan Lemahabang, saat menjadi korban begal di wilayah Bomas.
Destya berbagi pengalaman mencekamnya dengan wartawan AlexaNews.ID, pada Minggu (17/12/23) di rumahnya.
Menurut Destya, peristiwa itu terjadi saat dirinya melintas di belokan menuju Bomas. “Pas ikuti belokannya, mau ke Bomas. Ada dua orang, satu pakai baju putih, nggak tahu dia pakai jaket atau helm. Satu lagi pakai baju abu, lupa helm atau jaketnya. Mukanya ingat, tapi ibu nggak tahu apa yang ada di mukanya,” cerita Destya.
“Saat itu, si pelaku ceroboh membawa motor dan mendekatinya dengan kecepatan pelan. Setelah itu, dengan tiba-tiba, pelaku menghentikan motor dan mengancam dengan mengatakan mau berhenti atau akan dibacok. Mereka mengancam dengan celurit dan terus mengejar saya,” jelas Destya.
Destya mengaku pasrah saat dihadang oleh pelaku begal. “Saya sudah pasrah, benar-benar pasrah. Mereka makin ngejar, tiba-tiba di pinggir, mereka menghentikan saya dan mencoba merampas barang bawaan. Motor saya dijatuhkan, spionnya rusak, dan sempat berantakan. Mereka mencoba membawa kabur tas saya, tapi berhasil saya pertahankan,” tambahnya.
Ketika korban sudah pasrah, pelaku memutar balikkan motor yang sebelumnya dijatuhkan. Setelah berhasil mengambil barang-barang yang diinginkan, pelaku langsung pergi. Kejadian ini membuat warga sekitar berlarian dan korban merasa sangat stres.
Kapolsek setempat sudah merespons cepat, dan korban telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Destya mengalami luka dan beberapa kali hampir pingsan di rumah sakit.
“Saya ingin mengingatkan kepada pemerintah, terutama soal penerangan di jalur ini. Lampu jalanan minim, membuat identitas pelaku sulit terlihat,” ungkap Destya.
Warga Dusun Palawad berharap pemerintah segera memperbaiki penerangan di daerah tersebut untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (Bodong)
