KARAWANG, AlexaNews.ID – Koalisi Anak Muda Indonesia Berani Jadi Menteri “Kami BERDIRI” memberikan deklarasi dukungan untuk pemenangan pasangan Prabowo – Gibran di 30 kecamatan Kabupaten Karawang.
Abdul Holik, Ketua Kabupaten Karawang, memimpin deklarasi tersebut yang juga dihadiri oleh Sekjen Abdul Rohman.
Gerakan ini bersifat independen tanpa dukungan dari salah satu partai koalisi, bertujuan mendukung Prabowo – Gibran nomor urut 2 dalam satu putaran pemilihan.
Deklarasi ini berlangsung pada Senin, 5 Februari 2024, di Rumah Pemenangan Prabowo Gibran 2024 bersama Indonesia Maju Kabupaten Karawang, di sekretariat Dusun Kosambi, Rt: 025 Rw: 007 Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
Acara yang bertajuk “Tepung Lawung Amprok Jonghok Militan Kami BERDIRI” bertujuan untuk menyatukan misi dan visi dengan semboyan “satu fikir satu risau.”
“Kami BERDIRI” selalu mengutamakan budaya 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun), dengan keyakinan bahwa melalui budaya tersebut, mereka dapat langsung menyapa masyarakat pemilih secara efektif.
Abdul Holik, Ketua Koalisi “Kami BERDIRI”, menyampaikan pesan penting dalam acara tersebut.
Ia mengingatkan agar seluruh anggota tidak mencaci-maki individu atau golongan yang memiliki pilihan berbeda.
“Ketiga Paslon merupakan putra terbaik bangsa Indonesia. Perbedaan pilihan adalah hal lumrah dalam berdemokrasi. Kita semua rakyat Indonesia untuk kemakmuran menuju Indonesia emas. Pemilu damai, pemilih pandai, Prabowo Gibran nomor 2 satu putaran menang,” ungkap Abdul Holik.
Rumah Pemenangan Prabowo Gibran 2024 Bersama Indonesia Maju Kabupaten Karawang melibatkan seluruh ketua, sekretaris, dan bendahara (KSB) “Kami BERDIRI” di 30 kecamatan.
Mereka menerima bimbingan, edukasi, dan motivasi untuk mendukung penuh pemenangan Prabowo – Gibran dari Abdul Holik.
Abdul Holik menegaskan bahwa rumah pemenangan “Kami BERDIRI” bukan hanya alat perjuangan sementara, tetapi akan berkelanjutan setelah pemilihan usai.
Tujuannya adalah mewujudkan Prabowo sebagai presiden, tanpa memandang latar belakang politik, suku, ras, agama, atau partai politiknya. (Ahmad Saleh)
