AlexaNews

DPRD Karawang Minta Pemkab Lakukan Pemetaan Zona Investasi

KARAWANG, AlexaNews.ID — Penanaman modal atau investasi tidak hanya terkait dengan pembangunan industri semata. Kabupaten Karawang juga membuka peluang investasi di sektor perdagangan, pariwisata, UMKM, dan sektor lainnya.

Dalam rangka itu, Wakil Ketua Pansus Raperda Penanaman Modal DPRD Karawang, Nana Nurhusna Hidayat, meminta pemerintah daerah melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk melakukan pemetaan zona investasi.

“Pemetaan zona investasi harus dilakukan, misalnya jika ada investor yang berminat berinvestasi di sektor pariwisata, maka kami lebih condong ke wilayah Karawang Selatan yang memiliki dataran tinggi dan pesisir utara Karawang,” ujar Nana, anggota Fraksi Gerindra, pada Senin (26/6).

Nana juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus memetakan daerah mana yang memiliki produk inovatif, bukan hanya produk rumahan, tetapi juga produk industri berukuran menengah yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

“Sebagai contoh, ada Desa Cicinde di Kecamatan Banyusari yang memiliki industri pengolahan ikan bandeng, kemudian di Kecamatan Kotabaru terdapat Desa Wancimekar yang memiliki berbagai produk konveksi, dan Desa Cikampek Utara dengan produk Boneka,” ungkapnya.

Dalam implementasi Peraturan Daerah (Perda) Penanaman Modal, Nana berharap adanya sinergi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, baik itu DPMPTSP, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), maupun OPD lainnya.

“Saya juga menekankan pentingnya peran Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah. Jika ada masalah yang dapat menghambat investasi atau penanaman modal di Karawang, kita harus tegas. Jangan sampai seperti di Rengasdengklok, ketika ada investor yang berusaha keras untuk memperbaiki pasar agar tercipta Rengasdengklok yang lebih baik dan lebih estetis, tetapi kita sendiri justru berbelok arah. Sehingga relokasi pasar Rengasdengklok ke Pasar Proklamasi tidak berjalan efektif, karena ada sejumlah pedagang yang kembali membuka lapak di tempat yang tidak semestinya,” kata Nana. (Ega Nugraha)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!