AlexaNews

Dua Kecamatan di Ciamis Terendam Banjir, Ribuan Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

Ciamis, AlexaNews.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir yang merendam ribuan hektare areal persawahan dan ratusan rumah warga. Wilayah yang paling terdampak meliputi Kecamatan Purwadadi dan Kecamatan Lakbok.

Banjir dipicu oleh meluapnya Sungai Ciseel akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Air sungai menggenangi area persawahan hingga permukiman warga, terutama di wilayah yang memiliki kontur tanah rendah.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis per Selasa, 27 Mei 2025, total lahan pertanian yang terdampak di dua kecamatan tersebut mencapai 2.078 hektare, sementara lebih dari 500 rumah warga juga ikut terendam.

Rincian Dampak Banjir di Kecamatan Purwadadi

Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, mengungkapkan bahwa di Kecamatan Purwadadi terdapat 1.004 hektare sawah yang terendam air. Sebaran lahan terdampak terbesar ada di:

Desa Sukamulya: 314 hektare

Desa Karangpaningal: 290 hektare

Desa Sidarahayu: 200 hektare

Desa Purwajaya: 200 hektare

Selain itu, permukiman warga juga ikut terendam banjir. Di Desa Purwajaya tercatat 187 rumah terdampak, disusul oleh:

Desa Sukamulya: 95 rumah

Desa Sidarahayu: 49 rumah

Desa Karangpaningal: 14 rumah

Dampak Banjir di Kecamatan Lakbok

Sementara itu, di Kecamatan Lakbok, luasan sawah terdampak mencapai 1.074 hektare yang tersebar di sembilan desa. Di antaranya:

Desa Kertajaya: 280 hektare

Desa Sukanagara: 210 hektare

Desa Sindangangin: 150 hektare

Desa Tambakreja: 60 hektare

Untuk permukiman, 164 rumah warga juga turut terdampak, dengan rincian sebagai berikut:

Desa Puloerang: 80 rumah

Desa Cintaratu: 34 rumah

Desa Baregbeg: 30 rumah

Desa Cintajaya: 20 rumah

BPBD Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa, Air Mulai Surut

Menurut Ani, meski banjir cukup luas, tidak ada laporan korban jiwa maupun warga yang harus mengungsi. Tinggi muka air (TMA) sempat berada pada kisaran 35–80 cm saat awal kejadian, namun kini telah menurun menjadi 10–35 cm.

“Kami terus melakukan kaji cepat dan pendataan bersama aparat desa dan kecamatan. Distribusi air bersih dari PDAM Tirta Galuh telah dilakukan, serta pemasangan hydrant unit juga sudah dilaksanakan,” jelas Ani.

Selain itu, BPBD juga telah menyalurkan bantuan darurat berupa paket sembako dan terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BBWS Citanduy, TNI, Polri, dan Dinas terkait untuk penanganan lanjutan. [KIM]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!