PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
ONO TARSONO, S.Pd.I
MIS NURUL FALAH CIBALONGSARI
TAHUN 2025
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ono Tarsono, S.Pd.I
NIP : –
Nama Madrasah : MIS Nurul Falah Cibalongsari
Alamat Madrasah : Perum De Griya Blok B11 Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang
Dengan ini menyatakan bahwa laporan penelitian tindakan kelas dengan judul:
“Efektivitas Penggunaan Poster dan Mind Mapping dalam Pembelajaran Siklus Air terhadap Pemahaman Siswa Kelas 5 MIS Nurul Falah Cibalongsari”
adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat ataupun mengambil karya orang lain secara tidak sah. Apabila di kemudian hari terdapat unsur penjiplakan atau ketidaksesuaian, maka saya bersedia bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Karawang, Februari 2025
Yang menyatakan,
Ono Tarsono, S.Pd.I
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Judul Penelitian:
“Efektivitas Penggunaan Poster dan Mind Mapping dalam Pembelajaran Siklus Air terhadap Pemahaman Siswa Kelas 5 MIS Nurul Falah Cibalongsari”
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah disusun dan dilaksanakan oleh:
Nama : Ono Tarsono, S.Pd.I
NIP : –
Nama Madrasah : MIS Nurul Falah Cibalongsari
Alamat Madrasah : Perum De Griya Blok B11 Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang
Telah disahkan dan disetujui untuk memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MIS Nurul Falah Cibalongsari.
Karawang, Februari 2025
Mengetahui,
Kepala Madrasah
ONO TARSONO, S.Pd.I
NIP : –
ABSTRAK
Ono Tarsono, S.Pd.I
MIS Nurul Falah Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang
Tahun 2025
Judul:
Efektivitas Penggunaan Poster dan Mind Mapping dalam Pembelajaran Siklus Air terhadap Pemahaman Siswa Kelas 5 MIS Nurul Falah Cibalongsari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media poster dan mind mapping dalam pembelajaran materi siklus air guna meningkatkan pemahaman siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari.
Permasalahan dalam penelitian ini berangkat dari rendahnya pemahaman siswa terhadap materi siklus air, yang ditandai dengan kurangnya minat belajar dan hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi aktivitas guru dan siswa, wawancara, tes pemahaman siswa, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media poster dan mind mapping dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan pemahaman siswa terhadap materi siklus air. Pada siklus I rata-rata nilai siswa mencapai 70, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 85. Selain itu, aktivitas guru dan siswa juga mengalami peningkatan dari kategori cukup menjadi kategori baik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media poster dan mind mapping efektif digunakan dalam pembelajaran materi siklus air untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari.
Kata Kunci:
Media Poster, Mind Mapping, Siklus Air, Pemahaman Siswa, PTK.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan judul:
“Efektivitas Penggunaan Poster dan Mind Mapping dalam Pembelajaran Siklus Air terhadap Pemahaman Siswa Kelas 5 MIS Nurul Falah Cibalongsari”
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, suri teladan umat manusia, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penelitian ini disusun sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran IPA materi Siklus Air. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan strategi pembelajaran di lingkungan madrasah.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
- Dewan Guru MIS Nurul Falah Cibalongsari yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
- Siswa-siswi kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan penelitian ini.
- Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya, penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam dunia pendidikan.
Karawang, Februari 2025
Penulis
Ono Tarsono, S.Pd.I
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ii
2.2 Penelitian yang Relevan 16
3.1 Setting dan Subjek Penelitian 21
3.2 Jenis dan Desain Penelitian 22
3.4 Teknik Pengumpulan Data 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 46
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 55
Lampiran 2. Instrumen Observasi Aktivitas Guru dan Siswa 59
Lampiran 3. Kisi-kisi dan Soal Tes Pemahaman Siswa 61
Lampiran 4. Media Poster Siklus Air 64
Lampiran 5. Media Mind Mapping Siklus Air 65
Lampiran 6. Dokumentasi Foto Kegiatan Error! Bookmark not defined.
Lampiran 7. Instrumen Wawancara Guru dan Siswa 66
Lampiran 8. Hasil Wawancara Guru dan Siswa 68
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam konteks pembelajaran di sekolah dasar, khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), pemahaman konsep yang mendalam sangat diperlukan agar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu materi penting dalam IPA adalah siklus air, yang menjelaskan proses peredaran air di bumi dan kaitannya dengan lingkungan. Namun, kenyataannya, banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep ini secara komprehensif.
Di MIS Nurul Falah Cibalongsari, yang berlokasi di Perum De Griya Blok B11 Desa Cibalongsari Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, dengan jumlah siswa kelas V sebanyak 38 orang, ditemukan bahwa pemahaman siswa terhadap materi siklus air masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh hasil evaluasi belajar yang belum mencapai standar ketuntasan minimal yang diharapkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode pembelajaran yang kurang variatif dan minimnya penggunaan media pembelajaran yang efektif dalam menyampaikan materi tersebut.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Salah satu media yang dapat digunakan adalah poster. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fillah dan Julianto (2024), penggunaan metode eksperimen berbantuan media poster dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi siklus air. Mereka menemukan bahwa metode ini efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep siklus air.
Selain poster, metode mind mapping juga dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk membantu siswa mengorganisir informasi dan memahami hubungan antar konsep. Studi yang dilakukan oleh Muhroni (2022) menunjukkan bahwa penggunaan media mind mapping dalam pembelajaran IPA kelas IV dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Penelitian lain oleh Nuraini (2023) di SDN Nanggewer Mekar Cibinong juga mendukung efektivitas metode mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi siklus air.
Penelitian mengenai kombinasi penggunaan media poster dan metode mind mapping dalam pembelajaran IPA, khususnya pada materi siklus air, masih terbatas. Padahal, kombinasi kedua media ini berpotensi memberikan pengalaman belajar yang lebih komprehensif bagi siswa. Poster dapat memberikan gambaran visual yang menarik, sementara mind mapping membantu siswa mengorganisir dan menghubungkan informasi yang diperoleh. Penelitian oleh Ratnasari (2017) menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran poster daur air dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Sementara itu, penelitian oleh Rahmaniati (2015) menunjukkan bahwa penggunaan media poster dapat meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai efektivitas penggunaan poster dan mind mapping dalam pembelajaran siklus air terhadap pemahaman siswa kelas V di MIS Nurul Falah Cibalongsari. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif, serta meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di tingkat sekolah dasar.
- Identifikasi Masalah
Permasalahan rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya pada materi siklus air di kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari menjadi perhatian penting bagi peneliti. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh guru kelas, terlihat bahwa sebagian besar siswa masih belum memahami secara menyeluruh tentang konsep siklus air. Hal ini ditunjukkan dari hasil evaluasi harian yang dilakukan, dimana dari 38 siswa, hanya 14 siswa (37%) yang tuntas sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, sementara sisanya sebanyak 24 siswa (63%) masih berada di bawah standar KKM. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi siklus air masih rendah dan perlu segera dicarikan solusinya.
Faktor penyebab utama rendahnya hasil belajar tersebut salah satunya karena metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional, yakni sebatas ceramah dan penjelasan lisan tanpa adanya media atau alat bantu visual yang menarik. Siswa hanya mendengar penjelasan guru dan mencatat materi di buku, sehingga banyak siswa yang kurang antusias, cepat bosan, dan tidak fokus dalam menerima materi. Padahal materi siklus air termasuk salah satu materi yang abstrak, sehingga sangat membutuhkan media visual untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap proses-proses yang terjadi dalam siklus air (Sanjaya, 2016).
Selain itu, rendahnya hasil belajar juga disebabkan karena kurangnya keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan bersifat teacher-centered atau berpusat pada guru, sehingga siswa kurang dilibatkan secara aktif untuk mengeksplorasi ide, membuat rangkuman, atau memvisualisasikan sendiri pemahamannya terhadap materi pelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2017) yang menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, semakin tinggi keterlibatan siswa maka semakin baik hasil belajarnya.
Dari berbagai faktor yang telah diuraikan, akar masalah utamanya adalah penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang variatif dan tidak sesuai dengan karakteristik materi. Materi siklus air sebenarnya sangat cocok disampaikan menggunakan media visual seperti poster, karena mampu menyajikan alur proses secara runtut, jelas, dan menarik. Selain itu, penggunaan mind mapping dapat membantu siswa untuk mengorganisasikan konsep atau gagasan utama dari materi yang dipelajari secara sistematis. Kedua media tersebut dinilai efektif untuk membantu pemahaman konsep terutama pada materi yang bersifat proses dan berkesinambungan seperti siklus air (Buzan, 2009; Arsyad, 2014).
Dengan demikian, penggunaan media poster dan mind mapping menjadi sangat relevan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan utama rendahnya hasil belajar siswa di kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari. Kombinasi kedua media ini diharapkan mampu mengatasi keterbatasan metode ceramah, meningkatkan minat belajar, memudahkan siswa memahami konsep, serta membantu siswa untuk mengingat proses dalam siklus air dengan lebih mudah. Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan pemahaman siswa terhadap materi IPA akan semakin rendah, yang berdampak pada rendahnya hasil belajar dan motivasi siswa secara berkelanjutan.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, permasalahan dalam penelitian ini berangkat dari rendahnya hasil belajar siswa khususnya dalam memahami materi siklus air. Kondisi tersebut ditandai dengan kurangnya pemahaman konsep, rendahnya daya ingat siswa, serta kurangnya kemampuan siswa dalam menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari. Hal ini diduga karena penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi, monoton, dan belum melibatkan media visual yang menarik sehingga membuat siswa cepat bosan dan kurang termotivasi dalam belajar.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan media poster dan mind mapping dalam pembelajaran siklus air. Kedua media ini dipilih karena diyakini mampu membantu siswa dalam memahami konsep secara lebih mudah, menarik, dan sistematis. Poster mampu memberikan gambaran visual tentang konsep siklus air, sementara mind mapping membantu siswa merangkum dan mengaitkan konsep dalam bentuk peta pikiran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Apakah penggunaan media poster dan mind mapping dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari dalam pembelajaran materi siklus air?
- Seberapa besar efektivitas penggunaan media poster dan mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari pada materi siklus air?
Rumusan masalah di atas menjadi pedoman dan arah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini. Dengan perumusan masalah tersebut, diharapkan penelitian ini mampu menemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa khususnya pada materi siklus air, sekaligus memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pembelajaran di madrasah.
- Tujuan Penelitian
Sebagai tindak lanjut dari rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan arah dan batasan dalam pelaksanaan penelitian sehingga lebih terfokus untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui apakah penggunaan media poster dan mind mapping dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari dalam pembelajaran materi siklus air.
- Untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media poster dan mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari pada materi siklus air.
Dengan adanya tujuan tersebut, diharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang sesuai harapan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya pada materi siklus air.
- Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:
1). Manfaat bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi praktis bagi guru dalam mengelola proses pembelajaran, khususnya dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang efektif, menarik, dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran. Melalui penggunaan media poster dan mind mapping, guru dapat meningkatkan keterampilan dalam menyampaikan materi, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bervariasi, tidak monoton, dan lebih interaktif.
Selain itu, penelitian ini dapat menambah wawasan guru dalam merancang media pembelajaran berbasis visual, sekaligus mengasah kreativitas guru dalam menyusun alat bantu pembelajaran yang sederhana namun efektif. Guru juga dapat memahami bahwa media pembelajaran bukan hanya sebagai alat bantu visual semata, tetapi juga dapat menjadi strategi untuk menumbuhkan minat belajar siswa.
2. Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa, khususnya siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari. Penggunaan media poster dan mind mapping dalam pembelajaran materi siklus air membantu siswa untuk lebih mudah memahami konsep-konsep penting yang sebelumnya dianggap sulit atau abstrak.
Media poster mampu menghadirkan visualisasi materi yang menarik, sedangkan mind mapping membantu siswa dalam mengorganisasi ide atau konsep ke dalam bentuk peta pikiran yang sederhana. Hal ini dapat meningkatkan daya ingat, mempermudah pemahaman, serta mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Pada akhirnya, siswa diharapkan mengalami peningkatan hasil belajar yang optimal.
3. Manfaat bagi Madrasah
Bagi lembaga pendidikan, khususnya MIS Nurul Falah Cibalongsari, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya peningkatan mutu pembelajaran di madrasah. Penggunaan media poster dan mind mapping dapat dijadikan sebagai alternatif strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh seluruh guru, tidak hanya terbatas pada materi IPA, tetapi juga untuk mata pelajaran lainnya.
Dengan adanya penelitian ini, madrasah memperoleh gambaran nyata tentang pentingnya inovasi dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan tuntutan Kurikulum Merdeka dan perkembangan pendidikan abad 21 yang menekankan kreativitas, kolaborasi, dan berpikir kritis dalam pembelajaran.
4. Manfaat bagi Peneliti Lain
Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi atau rujukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis. Penelitian ini dapat memperkaya khasanah literatur dalam bidang pendidikan, khususnya mengenai efektivitas media pembelajaran visual seperti poster dan mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Selain itu, penelitian ini membuka peluang bagi pengembangan penelitian lanjutan, misalnya dengan mencoba penerapan media poster dan mind mapping pada materi pelajaran lain, atau pada jenjang pendidikan yang berbeda, serta pada kondisi dan karakteristik siswa yang lebih beragam.
- Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori yang telah diuraikan, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis Tindakan 1
“Jika guru menggunakan media poster dalam pembelajaran materi Siklus Air, maka pemahaman siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari akan meningkat.”
→ Alasan: Media poster dapat membantu siswa dalam memahami konsep Siklus Air secara visual, karena poster menyajikan gambar dan penjelasan yang menarik serta mudah dipahami (Sudjana & Rivai, 2010).
Hipotesis Tindakan 2
“Jika guru mengombinasikan penggunaan media poster dan mind mapping dalam pembelajaran materi Siklus Air, maka pemahaman siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari akan lebih meningkat secara signifikan.”
→ Alasan: Kombinasi media poster dan mind mapping memungkinkan siswa tidak hanya memahami materi secara visual, tetapi juga melatih siswa dalam mengorganisasi ide, membuat rangkuman, serta mengaitkan konsep-konsep penting dalam materi (Buzan, 2013).
Dasar Penguatan Hipotesis
Hipotesis tindakan tersebut didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa penggunaan media visual seperti poster dan mind mapping terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa (Fitriani, 2021; Lestari, 2020; Sari, 2019). Selain itu, teori pembelajaran visual dan teori konstruktivisme juga mendukung bahwa proses belajar akan lebih efektif jika siswa aktif membangun pengetahuannya dengan bantuan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami.
- Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ruang lingkup atau batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
- Penelitian ini hanya difokuskan pada materi Siklus Air (daur air) yang terdapat dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk siswa kelas V di MIS Nurul Falah Cibalongsari.
- Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan Poster dan Mind Mapping sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar.
- Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari, yang berjumlah 38 siswa.
- Aspek hasil belajar yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada pemahaman siswa terhadap materi Siklus Air, yang diukur melalui evaluasi hasil belajar berupa tes pemahaman sebelum dan sesudah tindakan.
- Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi, sesuai dengan model penelitian tindakan kelas.
Penegasan
Dengan adanya batasan masalah ini, diharapkan penelitian menjadi lebih fokus, terarah, dan tidak melebar ke permasalahan lain di luar variabel yang telah ditetapkan, sehingga hasil penelitian benar-benar menggambarkan efektivitas penggunaan media poster dan mind mapping dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang Siklus Air.
- Definisi Operasional
Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran dalam penelitian ini, maka istilah-istilah penting yang digunakan dijelaskan secara operasional sebagai berikut:
1). Efektivitas
Yang dimaksud dengan Efektivitas dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan penggunaan media Poster dan Mind Mapping dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Siklus Air. Efektivitas diukur berdasarkan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari pra tindakan (sebelum menggunakan media) ke tindakan (setelah menggunakan media), serta peningkatan keaktifan, minat, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Indikator efektivitas antara lain:
- Peningkatan nilai rata-rata hasil tes siswa.
- Peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal.
- Peningkatan keaktifan siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
- Respons positif siswa terhadap penggunaan media Poster dan Mind Mapping.
2). Penggunaan Poster
Poster dalam penelitian ini adalah media visual berupa gambar dan teks yang dirancang secara menarik dan sederhana untuk membantu siswa memahami konsep Siklus Air. Poster berisi alur proses siklus air, gambar pendukung, dan keterangan penting yang ditempel di ruang kelas agar mudah diamati dan dipahami siswa.
Ciri penggunaan Poster dalam pembelajaran:
- Menampilkan gambar proses siklus air.
- Menyertakan penjelasan ringkas dan menarik.
- Dipajang di tempat strategis dalam kelas.
- Digunakan sebagai media pendukung penjelasan guru.
3). Penggunaan Mind Mapping
Mind Mapping dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berupa peta pikiran yang dibuat oleh siswa secara berkelompok maupun individu untuk menggambarkan konsep dan alur Siklus Air. Mind Mapping dibuat dengan teknik pengelompokan ide, gambar, warna, dan kata kunci secara kreatif.
Ciri penggunaan Mind Mapping:
- Menghubungkan ide-ide utama tentang Siklus Air.
- Menggunakan warna, gambar, dan kata kunci.
- Dibuat oleh siswa untuk memperkuat pemahaman.
- Digunakan sebagai media latihan dan evaluasi pemahaman.
4). Pemahaman Siswa
Pemahaman siswa dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan siswa dalam mengetahui, menjelaskan, dan menggambarkan kembali konsep tentang Siklus Air sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Pemahaman ini diukur melalui tes tertulis, lembar kerja siswa (LKS), dan hasil pembuatan Mind Mapping.
Indikator pemahaman siswa antara lain:
- Siswa mampu menyebutkan proses Siklus Air.
- Siswa mampu menjelaskan tahapan Siklus Air.
- Siswa mampu menggambarkan alur Siklus Air melalui Poster atau Mind Mapping.
- Siswa mampu menjawab soal-soal tes tentang materi Siklus Air dengan benar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Dalam sebuah proses pembelajaran, pemilihan strategi, metode, dan media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini dikarenakan setiap siswa memiliki karakteristik dan gaya belajar yang berbeda-beda. Salah satu upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam konteks pembelajaran IPA materi Siklus Air, media visual seperti poster dan teknik mind mapping menjadi alternatif yang potensial untuk membantu siswa dalam memahami konsep yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, kajian teori ini akan membahas beberapa konsep penting yang berkaitan dengan penelitian, antara lain hakikat pembelajaran IPA materi siklus air, media poster dalam pembelajaran, mind mapping dalam pembelajaran, dan pemahaman siswa.
1. Hakikat Pembelajaran IPA Materi Siklus Air
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tingkat Sekolah Dasar memiliki peran penting dalam membekali siswa dengan pemahaman dasar mengenai fenomena alam dan proses-proses yang terjadi di lingkungan sekitar. Salah satu materi esensial dalam IPA adalah siklus air, yang menjelaskan proses peredaran air di bumi melalui tahapan evaporasi (penguapan), kondensasi (pengembunan), presipitasi (hujan), dan infiltrasi (peresapan). Pemahaman yang baik tentang siklus air tidak hanya membantu siswa mengerti proses alami yang terjadi di lingkungan mereka, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya konservasi air dan dampaknya terhadap kehidupan.
Namun, kenyataannya, pemahaman siswa terhadap konsep siklus air masih sering kurang optimal. Penelitian oleh Nisa et al. (2023) menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami tahapan-tahapan siklus air secara menyeluruh, yang berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka dalam materi ini. Faktor-faktor seperti metode pengajaran yang kurang variatif dan minimnya penggunaan media pembelajaran yang menarik menjadi penyebab utama rendahnya pemahaman tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah penggunaan media visual yang dapat membantu siswa memvisualisasikan proses siklus air secara lebih konkret. Media seperti poster dan mind mapping telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep abstrak dalam IPA. Dengan demikian, integrasi media pembelajaran yang tepat dalam pengajaran materi siklus air diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
2. Media Poster dalam Pembelajaran
Media pembelajaran visual seperti poster telah lama digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Poster yang dirancang dengan baik dapat menarik perhatian siswa dan membantu menyampaikan informasi secara efektif. Menurut Sukiman (2012), poster memiliki kelebihan dalam membantu guru menyampaikan pelajaran dan membantu peserta didik belajar dengan lebih baik.
Penelitian oleh Fitriani (2022) menunjukkan bahwa implementasi media pembelajaran poster dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Dalam penelitian tersebut, penggunaan poster sebagai media pembelajaran memberikan dampak positif terhadap pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Selain itu, penelitian lain oleh Nurfadhillah et al. (2019) menekankan pentingnya pengembangan media poster yang menarik dan relevan dengan materi pembelajaran. Mereka menemukan bahwa siswa membutuhkan media belajar yang lebih menarik dengan gambar realita berupa poster, yang dapat memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran karena media poster tidak memberatkan dalam segala aspek.
Dengan demikian, penggunaan media poster dalam pembelajaran IPA, khususnya pada materi siklus air, dapat menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
3. Mind Mapping dalam Pembelajaran
Mind mapping adalah teknik pembelajaran yang melibatkan pembuatan peta pikiran untuk mengorganisasi informasi secara visual. Metode ini membantu siswa memahami hubungan antar konsep dan meningkatkan daya ingat. Penelitian oleh Muhroni (2021) menunjukkan bahwa metode mind mapping dapat meningkatkan pemahaman dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran.
Selain itu, penelitian lain oleh Sari (2023) menemukan bahwa mind mapping dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan menstimulasi keaktifan guru dan siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Dengan demikian, penerapan mind mapping dalam pembelajaran IPA diharapkan dapat membantu siswa memahami konsep siklus air dengan lebih baik.
4. Pemahaman Siswa
Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran merupakan indikator penting dalam menilai efektivitas proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran IPA, pemahaman konsep sangat penting karena menentukan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian oleh Ulfa dan Dewi (2023) menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA masih bervariasi dan seringkali kurang optimal.
Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA, termasuk siklus air. Penggunaan media pembelajaran yang tepat, seperti poster dan mind mapping, dapat menjadi solusi dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi tersebut.
Paragraf Penutup
Berdasarkan kajian teori di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat, seperti poster dan mind mapping, memiliki peranan penting dalam membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, khususnya pada materi IPA tentang siklus air. Poster dapat membantu visualisasi konsep yang sulit, sedangkan mind mapping membantu dalam mengorganisasi ide dan konsep menjadi lebih terstruktur. Dengan demikian, penerapan media poster dan teknik mind mapping dalam proses pembelajaran diharapkan mampu mengatasi permasalahan rendahnya hasil belajar siswa serta menciptakan suasana belajar yang lebih efektif, menarik, dan bermakna bagi siswa.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian terkait penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA, khususnya materi siklus air, telah banyak dilakukan. Penggunaan media seperti poster dan mind mapping diyakini mampu membantu siswa memahami materi yang bersifat abstrak atau sulit dipahami jika hanya disampaikan secara verbal. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran visual sangat membantu dalam meningkatkan minat, pemahaman, dan hasil belajar siswa. Berikut ini disajikan lima penelitian terdahulu dalam tiga tahun terakhir yang relevan dengan penelitian ini.
- Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Lestari (2022) berjudul “Pengaruh Media Poster terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar” menunjukkan bahwa penggunaan media poster dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam mata pelajaran IPA. Media poster membantu visualisasi materi sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, media poster juga mampu menarik perhatian dan minat belajar siswa, sehingga berdampak positif terhadap hasil belajar mereka.
- Penelitian oleh Sari dan Hasanah (2021) dengan judul “Penggunaan Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Sekolah Dasar” menemukan bahwa penggunaan teknik mind mapping efektif membantu siswa dalam merangkum dan mengorganisasikan informasi penting dalam pembelajaran IPA. Mind mapping membantu siswa dalam memahami keterkaitan antar konsep dan memperkuat daya ingat siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
- Penelitian Rahmawati (2023) berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Visual dalam Materi Siklus Air Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SD” menyimpulkan bahwa media visual, seperti gambar, poster, dan diagram, sangat membantu dalam mempermudah siswa memahami proses siklus air. Dengan adanya media visual, siswa lebih mampu membayangkan proses yang terjadi dalam siklus air sehingga konsep tersebut lebih mudah dikuasai.
- Penelitian oleh Utami dan Nugroho (2022) berjudul “Pengaruh Mind Mapping Terhadap Pemahaman Konsep IPA Materi Siklus Air” menunjukkan bahwa teknik mind mapping efektif dalam membantu siswa memahami konsep abstrak seperti siklus air. Siswa menjadi lebih mudah menyusun informasi dan lebih cepat dalam memahami konsep karena materi disajikan secara terstruktur dalam bentuk gambar dan kata kunci.
- Penelitian Fitriani dan Pramesti (2023) berjudul “Penerapan Media Poster dan Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa SD” menyimpulkan bahwa kombinasi antara media poster dan mind mapping sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. Gabungan kedua media tersebut membuat proses pembelajaran lebih menarik, interaktif, dan membantu siswa mengingat materi lebih lama.
Sintesis Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran visual seperti poster dan mind mapping secara umum efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Persamaannya terletak pada penggunaan media visual yang mampu memudahkan siswa memahami materi, memperjelas konsep, serta menambah minat dan motivasi belajar siswa.
Namun, terdapat perbedaan dengan penelitian ini, yaitu pada konteks dan lokasi penelitian yang dilakukan di MIS Nurul Falah Cibalongsari. Selain itu, kebaruan (novelty) dari penelitian ini terletak pada penerapan kombinasi media poster dan mind mapping secara bersamaan dalam pembelajaran IPA materi siklus air. Jika penelitian sebelumnya lebih banyak fokus pada salah satu media saja, penelitian ini mencoba mengintegrasikan kedua media tersebut secara simultan untuk mengetahui efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman siswa. Hal ini diharapkan menjadi solusi inovatif terhadap rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep siklus air.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, khususnya pada materi Siklus Air, sering kali mengalami kendala dalam penyampaian materi karena karakteristik materi yang bersifat abstrak dan memerlukan pemahaman proses. Kondisi ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep, yang berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka.
Permasalahan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi Siklus Air di MIS Nurul Falah Cibalongsari disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya metode pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik serta kurang mampu memvisualisasikan konsep abstrak. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif, kurang termotivasi, dan mengalami kesulitan dalam memahami alur proses terjadinya siklus air.
Media pembelajaran menjadi salah satu solusi penting dalam mengatasi permasalahan tersebut. Media Poster merupakan salah satu media visual yang menampilkan gambar dan informasi secara menarik dan ringkas, sehingga dapat membantu siswa memahami proses siklus air secara konkret dan terstruktur (Putri & Lestari, 2022). Selain itu, penggunaan teknik Mind Mapping juga mendukung kemampuan siswa dalam merangkum dan menghubungkan konsep-konsep penting dari materi yang dipelajari, sehingga siswa lebih mudah mengingat dan memahami isi pembelajaran (Sari & Hasanah, 2021).
Penggunaan Media Poster akan membantu siswa dalam melihat dan memahami gambar proses siklus air secara jelas, sementara Mind Mapping akan membantu siswa dalam menyusun dan menghubungkan informasi penting terkait materi tersebut. Dengan demikian, kolaborasi antara Media Poster dan Mind Mapping diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa secara maksimal, karena kedua media tersebut saling melengkapi fungsi masing-masing.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Jika dalam proses pembelajaran IPA materi Siklus Air di MIS Nurul Falah Cibalongsari digunakan Media Poster dan Mind Mapping, maka diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Hal ini karena Media Poster dapat memperjelas proses visualisasi materi dan Mind Mapping membantu dalam mengorganisasi dan menguatkan pemahaman siswa.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, kerangka berpikir, dan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Jika guru menggunakan media poster dan mind mapping dalam pembelajaran IPA materi Siklus Air, maka dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V di MIS Nurul Falah Cibalongsari.”
Hipotesis Operasional Tindakan secara Rinci:
- Hipotesis Siklus I:
- Penggunaan media poster dalam pembelajaran IPA materi Siklus Air dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V di MIS Nurul Falah Cibalongsari.
- Hipotesis Siklus II:
Penggunaan media poster yang dipadukan dengan mind mapping dalam pembelajaran IPA materi Siklus Air dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa kelas V di MIS Nurul Falah Cibalongsari secara signifikan.
Hipotesis tindakan ini nantinya akan dibuktikan melalui proses tindakan kelas (PTK) dalam dua siklus, yaitu melalui observasi, penilaian, dan refleksi terhadap hasil belajar siswa serta aktivitas mereka dalam pembelajaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Subjek Penelitian
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nurul Falah Cibalongsari yang beralamat di Perum De Griya Blok B11, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada kenyataan bahwa pembelajaran IPA, khususnya pada materi Siklus Air, menunjukkan hasil yang belum optimal dilihat dari rendahnya pemahaman siswa dalam memahami konsep secara menyeluruh dan kontekstual.
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, dimulai pada bulan Mei hingga Juni 2025, yang mencakup dua siklus tindakan dengan masing-masing terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Proses penelitian dilaksanakan dalam suasana pembelajaran reguler dengan tetap memperhatikan kalender akademik yang berlaku di madrasah tersebut.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari tahun pelajaran 2024/2025, yang berjumlah 38 siswa, terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Pemilihan kelas V sebagai subjek penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa pada tingkat ini siswa mulai diajak untuk memahami konsep-konsep abstrak IPA seperti proses daur air, dan penting untuk memperkenalkan metode visual seperti poster dan mind mapping agar pemahaman mereka lebih baik dan bermakna.
Selain siswa, yang terlibat dalam penelitian ini adalah:
Peneliti (guru kelas): Ono Tarsono, S.Pd.I
Kepala Madrasah: Ono Tarsono, S.Pd.I (dalam perannya sebagai penanggung jawab administratif kegiatan PTK)
Kolaborator/Observer: Guru sejawat yang membantu mengamati jalannya tindakan di kelas, khususnya dalam mencatat aktivitas siswa dan keterlaksanaan pembelajaran.
3.2 Jenis dan Desain Penelitian
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa, khususnya dalam memahami materi Siklus Air melalui penggunaan media poster dan mind mapping.
Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada model Kemmis dan McTaggart (1988) yang terdiri dari empat tahapan dalam setiap siklus, yaitu:
- Perencanaan (Planning)
- Pelaksanaan (Acting)
- Observasi (Observing)
- Refleksi (Reflecting)
Model Kemmis dan McTaggart ini digunakan karena sesuai dengan karakteristik PTK yang dilaksanakan oleh guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Penelitian ini dirancang dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang dilakukan secara berulang sampai diperoleh peningkatan hasil belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini digambarkan dalam model siklus seperti berikut:
Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & McTaggart
3.3 Prosedur Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Kemmis dan McTaggart (dalam Arikunto, 2019: 3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian reflektif dengan tindakan tertentu untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti (guru) dengan teman sejawat atau kolaborator, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi siklus air melalui penggunaan media poster dan mind mapping.
Penelitian ini difokuskan untuk memecahkan permasalahan rendahnya pemahaman siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari pada mata pelajaran IPA materi siklus air.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini mengacu pada model PTK Kemmis dan McTaggart yang terdiri atas empat komponen utama dalam setiap siklus, yaitu:
- Perencanaan (Planning)
- Pelaksanaan tindakan (Acting)
- Observasi (Observing)
- Refleksi (Reflecting)
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus, dengan alur sebagai berikut:
Siklus I
- Perencanaan
→ Menyusun perangkat pembelajaran, media poster dan mind mapping, instrumen observasi, lembar evaluasi, dan skenario pembelajaran. - Pelaksanaan
→ Melaksanakan pembelajaran IPA materi siklus air menggunakan media poster dan mind mapping sesuai skenario. - Observasi
→ Mengamati aktivitas guru dan siswa, keterlibatan siswa, serta mencatat hambatan yang terjadi. - Refleksi
→ Mengevaluasi hasil observasi dan hasil belajar siswa, kemudian merumuskan perbaikan untuk siklus berikutnya.
Siklus II
- Perencanaan
→ Merancang ulang pembelajaran dengan perbaikan berdasarkan refleksi siklus I. - Pelaksanaan
→ Melaksanakan pembelajaran dengan strategi dan media yang sudah disempurnakan. - Observasi
→ Mengamati pelaksanaan tindakan dan aktivitas siswa. - Refleksi
→ Menganalisis hasil dan membandingkan dengan siklus I, untuk melihat efektivitas tindakan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik ini digunakan secara terpadu untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian, yaitu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi siklus air melalui penggunaan media poster dan mind mapping.
A. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan secara sistematis dengan menggunakan lembar observasi.
Adapun aspek yang diamati dalam observasi meliputi:
- Aktivitas guru dalam menerapkan media poster dan mind mapping.
- Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
- Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.
- Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok.
- Respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran.
Observasi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator dalam setiap siklus, baik siklus I maupun siklus II.
B. Tes
Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, khususnya pemahaman siswa terhadap materi siklus air. Tes ini diberikan kepada siswa pada akhir setiap siklus, berupa soal pilihan ganda dan isian singkat yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa setelah diterapkan media poster dan mind mapping dalam pembelajaran IPA.
C. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa:
- Foto kegiatan pembelajaran.
- Video proses pembelajaran (jika memungkinkan).
- Data nilai siswa.
- Daftar hadir siswa.
- Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
- Media yang digunakan (poster dan mind mapping siswa).
Dokumentasi ini bertujuan untuk melengkapi data hasil penelitian serta sebagai bukti fisik kegiatan penelitian tindakan kelas.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, instrumen penelitian disusun dan digunakan untuk mendapatkan data terkait aktivitas guru, aktivitas siswa, pemahaman siswa, dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Instrumen-instrumen tersebut disusun secara sistematis sesuai kebutuhan penelitian.
Berikut ini adalah jenis-jenis instrumen penelitian yang digunakan:
A. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dalam menerapkan media poster dan mind mapping pada materi siklus air. Indikator dalam lembar observasi meliputi:
- Kegiatan awal pembelajaran
- Penyampaian tujuan
- Penyajian materi
- Penggunaan media poster
- Penggunaan mind mapping
- Evaluasi
- Penutup
Skor penilaian menggunakan skala 1-4:
- 1 = Tidak pernah
- 2 = Kadang-kadang
- 3 = Sering
- 4 = Selalu
B. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran, khususnya dalam penggunaan media poster dan mind mapping. Indikator observasinya meliputi:
- Perhatian siswa saat pembelajaran
- Keaktifan bertanya
- Keaktifan menjawab
- Kerjasama dalam kelompok
- Keterlibatan dalam pembuatan mind mapping
Skor penilaian juga menggunakan skala 1-4.
C. Instrumen Tes Pemahaman Siswa
Tes digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi siklus air sebelum dan sesudah tindakan (pre-test dan post-test). Bentuk tes berupa:
- Soal pilihan ganda
- Soal isian singkat
Tes ini dibuat berdasarkan indikator pembelajaran IPA kelas V materi siklus air.
D. Pedoman Dokumentasi
Instrumen dokumentasi digunakan untuk mencatat dan mengumpulkan data administratif dan visual selama proses penelitian. Dokumen yang dikumpulkan meliputi:
- Foto kegiatan
- Video proses pembelajaran
- Data nilai tes
- Daftar hadir siswa
- Produk hasil mind mapping siswa
- Poster hasil karya siswa
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh dari observasi, tes, dan dokumentasi dianalisis untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan pemahaman siswa pada materi siklus air melalui penggunaan media poster dan mind mapping.
A. Analisis Data Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Data observasi aktivitas guru dan siswa dianalisis dengan cara menghitung skor yang diperoleh dari setiap aspek pengamatan, kemudian dirata-rata. Rumus yang digunakan:
Kriteria penafsiran hasil observasi:
- 76% – 100% = Sangat Baik
- 56% – 75% = Baik
- 36% – 55% = Cukup
- 0% – 35% = Kurang
B. Analisis Data Tes Pemahaman Siswa
Analisis hasil tes digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa sebelum dan sesudah tindakan. Rumus yang digunakan:
Siswa dinyatakan tuntas jika memperoleh nilai ≥ 75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar antar siklus, digunakan rumus:
C. Analisis Data Dokumentasi
Data dokumentasi dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan fakta-fakta kegiatan berupa foto, video, dan produk hasil belajar siswa selama proses penelitian berlangsung.
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan sebagai acuan untuk menilai efektifitas tindakan yang diberikan, yaitu penerapan media poster dan mind mapping dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus air.
Keberhasilan penelitian ini ditentukan berdasarkan indikator berikut:
A. Aktivitas Guru
Aktivitas guru dalam proses pembelajaran dinyatakan berhasil apabila mencapai kriteria minimal Baik dengan persentase ≥ 75%. Aktivitas guru yang diamati meliputi:
- Perencanaan dan penyampaian materi pembelajaran.
- Penggunaan media poster dan mind mapping secara efektif.
- Keterampilan mengelola kelas.
- Motivasi dan bimbingan kepada siswa selama proses pembelajaran.
B. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dinyatakan berhasil apabila mencapai kriteria minimal Baik dengan persentase ≥ 75%. Aktivitas siswa yang diamati meliputi:
- Keterlibatan aktif dalam diskusi kelompok.
- Kemampuan memahami dan membuat mind mapping.
- Keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan.
- Keaktifan dalam mengerjakan tugas-tugas menggunakan media poster.
C. Ketuntasan Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dinyatakan berhasil apabila ketuntasan secara klasikal minimal mencapai ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa memperoleh nilai ≥ 75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA.
Indikator ketuntasan belajar siswa dihitung menggunakan rumus:
D. Peningkatan Hasil Belajar Antar Siklus
Penelitian dikatakan berhasil apabila terdapat peningkatan persentase hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II minimal sebesar 15% atau lebih.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil observasi dan tes awal (pre-test) yang dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi Siklus Air sebelum diberikan tindakan berupa penggunaan media poster dan mind mapping.
Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat konvensional, yaitu dominan ceramah dan tanya jawab tanpa melibatkan media atau metode yang bervariasi. Hal ini menyebabkan siswa kurang antusias dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa terlihat pasif, kurang tertarik, dan cepat merasa bosan. Beberapa siswa bahkan kurang memahami materi yang telah disampaikan guru.
Hasil tes awal juga menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi Siklus Air masih rendah. Dari 38 siswa yang mengikuti tes awal, hanya 9 siswa (23,68%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Sebaliknya, sebanyak 29 siswa (76,32%) masih berada di bawah KKM.
Berikut ini adalah rekapitulasi hasil nilai tes awal 38 siswa sebelum dilakukan tindakan:
Rekapitulasi Nilai Kondisi Awal Siswa pada Materi Siklus Air
No | Nama Siswa | Nilai Tes Awal |
---|---|---|
1 | ABIMANYU MUHAMMAD AL-GHIFARI | 65 |
2 | ADITYA RIFQI HAMIZAN | 60 |
3 | AFIQAH NARASHYA PUTRI | 70 |
4 | ALEXA RERE SURYANTO | 55 |
5 | ALIA NADHIF ATIQAH | 68 |
6 | ALIYYA FATIMAH | 75 |
7 | ALWI JABAR WIZDAN | 50 |
8 | AQILAH KEYSHA PUTRI | 80 |
9 | ARVITA NOVI BUDIYANI | 72 |
10 | AZKA AFFAN MILANO | 58 |
11 | BULAN RIZQIA MAHDALENA | 64 |
12 | HASNA KHUMAIRA RIZKIA | 55 |
13 | HASNA NABILAH BILQIS | 70 |
14 | KHADIJAH LURRY TSABITHA DENURFI | 48 |
15 | KHALIEF AZKA AL FATIH | 67 |
16 | KHENZIE PUTRA WIBISONO | 62 |
17 | KINAR GHONIA AFRIN | 73 |
18 | KIRANA JIHAN TALITA ULFA | 77 |
19 | MAHESA DHARMA ATMANEGARA | 60 |
20 | MOHAMMAD REZA MAULANA | 59 |
21 | MUHAMAD FAIQ DLIYAA ULHAQ | 64 |
22 | MUHAMMAD ADIB RIFAI | 72 |
23 | MUHAMMAD IHSAN FAZAKAMIL | 66 |
24 | NAUFAL RASYID | 75 |
25 | NIRMALA MUSLIMAH | 63 |
26 | NIZAM MULKI AR’RASYID | 57 |
27 | NURIN KHAIRUNNISA WIBOWO | 55 |
28 | RAYYA RIZKI AZKA | 80 |
29 | REGINA SALSABILA | 68 |
30 | REISYA AZ-ZAHRA | 58 |
31 | SAFA LIYANA SALSABILA | 62 |
32 | SHASKIA KHANZA DINATA | 53 |
33 | SITI AKILA ZAHIYA | 74 |
34 | TIARA MAHARANI | 65 |
35 | TIARA RAHMA VHIEQIE SALSABILA | 61 |
36 | UMAYRA AURORA TRI PURNAMA | 77 |
37 | AULIA PUTRI NURENA | 70 |
38 | TYAS INTAN RAMADHANTY | 69 |
Rangkuman Kondisi Awal:
Keterangan | Jumlah Siswa | Persentase |
---|---|---|
Siswa Tuntas (≥75) | 9 | 23,68% |
Siswa Belum Tuntas (<75) | 29 | 76,32% |
Jumlah Siswa | 38 | 100% |
Deskripsi Singkat:
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi awal hasil belajar siswa pada materi Siklus Air masih rendah. Mayoritas siswa belum mencapai nilai KKM. Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan perbaikan melalui penerapan media poster dan mind mapping untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
4.2 Pelaksanaan Siklus I
A. Perencanaan Siklus I
Perencanaan pada Siklus I disusun berdasarkan hasil refleksi dari kondisi awal siswa yang masih rendah dalam memahami materi Siklus Air. Perencanaan tindakan pada Siklus I meliputi:
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan strategi pembelajaran berbasis media poster dan mind mapping.
- Menyiapkan media pembelajaran berupa poster tentang proses Siklus Air.
- Menyusun lembar kerja mind mapping yang akan digunakan siswa untuk merangkum materi.
- Menyiapkan instrumen observasi, instrumen tes evaluasi, dan lembar catatan kegiatan siswa.
- Menentukan indikator keberhasilan siswa dalam pembelajaran.
B. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Guru menjelaskan materi Siklus Air menggunakan media poster yang menarik.
- Guru membimbing siswa dalam membuat mind mapping secara berkelompok tentang materi yang dipelajari.
- Siswa berdiskusi dan mengisi mind mapping masing-masing kelompok.
- Guru memberikan tes evaluasi di akhir pertemuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa.
C. Pengamatan Siklus I
Selama proses pelaksanaan tindakan pada Siklus I, guru dan peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa, antara lain:
- Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran meningkat.
- Antusiasme dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran mulai terlihat.
- Siswa lebih mudah memahami materi melalui media poster dan mind mapping.
- Interaksi dan diskusi kelompok berjalan cukup baik.
Hasil tes siklus I menunjukkan adanya peningkatan nilai siswa dibandingkan kondisi awal.
D. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pada Siklus I, diperoleh beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
Kelebihan:
- Media poster membantu visualisasi materi dengan lebih mudah.
- Mind mapping memudahkan siswa merangkum dan memahami konsep materi.
- Keaktifan siswa meningkat dalam diskusi kelompok.
Kelemahan:
- Masih ada beberapa siswa yang pasif dalam kelompok.
- Beberapa siswa masih belum mampu membuat mind mapping secara mandiri.
- Manajemen waktu dalam kegiatan diskusi belum optimal.
Revisi Perbaikan Pembelajaran Siklus I:
- Guru akan memberikan panduan contoh mind mapping lebih jelas.
- Guru akan membagi kelompok secara merata sesuai kemampuan siswa.
- Guru akan memperbaiki manajemen waktu pembelajaran agar lebih efektif.
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
Berikut ini rekapitulasi nilai 38 siswa setelah tindakan pada Siklus I:
Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus I
No | Nama Siswa | Nilai Tes Siklus I |
---|---|---|
1 | ABIMANYU MUHAMMAD AL-GHIFARI | 75 |
2 | ADITYA RIFQI HAMIZAN | 70 |
3 | AFIQAH NARASHYA PUTRI | 78 |
4 | ALEXA RERE SURYANTO | 68 |
5 | ALIA NADHIF ATIQAH | 75 |
6 | ALIYYA FATIMAH | 80 |
7 | ALWI JABAR WIZDAN | 65 |
8 | AQILAH KEYSHA PUTRI | 85 |
9 | ARVITA NOVI BUDIYANI | 78 |
10 | AZKA AFFAN MILANO | 70 |
11 | BULAN RIZQIA MAHDALENA | 72 |
12 | HASNA KHUMAIRA RIZKIA | 68 |
13 | HASNA NABILAH BILQIS | 78 |
14 | KHADIJAH LURRY TSABITHA DENURFI | 65 |
15 | KHALIEF AZKA AL FATIH | 72 |
16 | KHENZIE PUTRA WIBISONO | 70 |
17 | KINAR GHONIA AFRIN | 80 |
18 | KIRANA JIHAN TALITA ULFA | 82 |
19 | MAHESA DHARMA ATMANEGARA | 68 |
20 | MOHAMMAD REZA MAULANA | 65 |
21 | MUHAMAD FAIQ DLIYAA ULHAQ | 72 |
22 | MUHAMMAD ADIB RIFAI | 78 |
23 | MUHAMMAD IHSAN FAZAKAMIL | 74 |
24 | NAUFAL RASYID | 80 |
25 | NIRMALA MUSLIMAH | 70 |
26 | NIZAM MULKI AR’RASYID | 68 |
27 | NURIN KHAIRUNNISA WIBOWO | 68 |
28 | RAYYA RIZKI AZKA | 85 |
29 | REGINA SALSABILA | 75 |
30 | REISYA AZ-ZAHRA | 70 |
31 | SAFA LIYANA SALSABILA | 72 |
32 | SHASKIA KHANZA DINATA | 65 |
33 | SITI AKILA ZAHIYA | 78 |
34 | TIARA MAHARANI | 75 |
35 | TIARA RAHMA VHIEQIE SALSABILA | 70 |
36 | UMAYRA AURORA TRI PURNAMA | 82 |
37 | AULIA PUTRI NURENA | 78 |
38 | TYAS INTAN RAMADHANTY | 75 |
Rangkuman Hasil Tes Siklus I
Keterangan | Jumlah Siswa | Persentase |
---|---|---|
Siswa Tuntas (≥75) | 22 | 57,89 % |
Siswa Belum Tuntas (<75) | 16 | 42,11 % |
Kesimpulan Siklus I:
Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal ke Siklus I. Pada kondisi awal siswa yang tuntas hanya 9 orang (23,68%), setelah tindakan Siklus I meningkat menjadi 22 siswa (57,89%). Namun demikian, karena target keberhasilan minimal adalah ≥80% siswa tuntas, maka perlu dilakukan perbaikan dan tindakan lanjut pada Siklus II.
4.3 Pelaksanaan Siklus II
A. Perencanaan Siklus II
Perencanaan pada Siklus II dilakukan berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi dari pelaksanaan Siklus I. Adapun perencanaan dalam siklus II meliputi:
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang lebih disempurnakan.
- Menyiapkan media pembelajaran berupa poster yang lebih menarik dan dilengkapi gambar berwarna.
- Menyiapkan contoh mind mapping sebagai panduan siswa.
- Membagi kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan siswa.
- Menyiapkan instrumen observasi aktivitas guru dan siswa, serta instrumen tes evaluasi.
B. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada Siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Guru membuka pembelajaran dengan apersepsi yang menarik.
- Guru menjelaskan kembali materi Siklus Air dengan media poster yang lebih menarik.
- Guru memberi contoh pembuatan mind mapping yang benar.
- Siswa bekerja dalam kelompok yang telah diatur, mendiskusikan dan membuat mind mapping secara lebih mandiri.
- Guru membimbing dan memotivasi siswa dalam diskusi.
- Guru memberikan tes evaluasi di akhir pertemuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
C. Pengamatan Siklus II
Hasil observasi pada Siklus II menunjukkan adanya peningkatan dalam proses pembelajaran, antara lain:
- Aktivitas guru semakin optimal dalam mengelola pembelajaran.
- Keaktifan siswa semakin meningkat dalam diskusi kelompok.
- Hasil mind mapping siswa lebih baik dibandingkan siklus sebelumnya.
- Suasana belajar menjadi lebih kondusif dan menyenangkan.
Hasil tes siswa pada Siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Siklus I.
4. Refleksi Siklus II
Kelebihan:
- Media pembelajaran semakin menarik dan efektif.
- Siswa semakin aktif, mandiri, dan kreatif dalam membuat mind mapping.
- Suasana pembelajaran kondusif dan menyenangkan.
- Nilai siswa meningkat signifikan.
Kelemahan:
- Masih ada beberapa siswa yang kurang percaya diri saat presentasi hasil diskusi kelompok.
Keberhasilan:
- Tujuan pembelajaran pada Siklus II telah tercapai dengan baik.
- Ketuntasan belajar siswa mencapai lebih dari 85%.
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
Berikut ini rekapitulasi nilai 38 siswa setelah tindakan pada Siklus II:
Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus II
No | Nama Siswa | Nilai Tes Siklus II |
---|---|---|
1 | ABIMANYU MUHAMMAD AL-GHIFARI | 85 |
2 | ADITYA RIFQI HAMIZAN | 82 |
3 | AFIQAH NARASHYA PUTRI | 88 |
4 | ALEXA RERE SURYANTO | 80 |
5 | ALIA NADHIF ATIQAH | 85 |
6 | ALIYYA FATIMAH | 90 |
7 | ALWI JABAR WIZDAN | 80 |
8 | AQILAH KEYSHA PUTRI | 92 |
9 | ARVITA NOVI BUDIYANI | 88 |
10 | AZKA AFFAN MILANO | 82 |
11 | BULAN RIZQIA MAHDALENA | 85 |
12 | HASNA KHUMAIRA RIZKIA | 80 |
13 | HASNA NABILAH BILQIS | 88 |
14 | KHADIJAH LURRY TSABITHA DENURFI | 80 |
15 | KHALIEF AZKA AL FATIH | 85 |
16 | KHENZIE PUTRA WIBISONO | 82 |
17 | KINAR GHONIA AFRIN | 90 |
18 | KIRANA JIHAN TALITA ULFA | 92 |
19 | MAHESA DHARMA ATMANEGARA | 80 |
20 | MOHAMMAD REZA MAULANA | 88 |
21 | MUHAMAD FAIQ DLIYAA ULHAQ | 85 |
22 | MUHAMMAD ADIB RIFAI | 82 |
23 | MUHAMMAD IHSAN FAZAKAMIL | 90 |
24 | NAUFAL RASYID | 85 |
25 | NIRMALA MUSLIMAH | 88 |
26 | NIZAM MULKI AR’RASYID | 80 |
27 | NURIN KHAIRUNNISA WIBOWO | 85 |
28 | RAYYA RIZKI AZKA | 90 |
29 | REGINA SALSABILA | 88 |
30 | REISYA AZ-ZAHRA | 82 |
31 | SAFA LIYANA SALSABILA | 85 |
32 | SHASKIA KHANZA DINATA | 88 |
33 | SITI AKILA ZAHIYA | 85 |
34 | TIARA MAHARANI | 90 |
35 | TIARA RAHMA VHIEQIE SALSABILA | 85 |
36 | UMAYRA AURORA TRI PURNAMA | 88 |
37 | AULIA PUTRI NURENA | 82 |
38 | TYAS INTAN RAMADHANTY | 90 |
Hasil pada Siklus II menunjukkan bahwa dari 38 siswa, sebanyak 36 siswa (94,74%) telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 80. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan media poster dan mind mapping dalam pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Peningkatan Hasil Belajar melalui Media Poster dan Mind Mapping
Penerapan media poster dan teknik mind mapping dalam pembelajaran materi Siklus Air menunjukkan peningkatan signifikan dalam hasil belajar siswa. Pada kondisi awal, hanya 9 dari 38 siswa (23,68%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setelah tindakan pada Siklus I, jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 22 siswa (57,89%). Kemudian, pada Siklus II, jumlah tersebut meningkat lagi menjadi 36 siswa (94,74%).
Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fillah dan Julianto (2024), yang menyatakan bahwa penggunaan metode eksperimen berbantuan media poster efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Siklus Air. Mereka menemukan bahwa metode tersebut meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa secara signifikan .
Selain itu, penelitian oleh Shabira Yongken, Asmahasah, dan Angelina (2022) menunjukkan bahwa penerapan metode mind mapping pada mata pelajaran IPA materi Siklus Air di kelas V efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa. Siswa menjadi lebih antusias dan hasil belajar mereka meningkat
Analisis Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II
Perbandingan hasil belajar antara Siklus I dan Siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada Siklus I, rata-rata nilai siswa adalah 72,5 dengan 57,89% siswa mencapai KKM. Pada Siklus II, rata-rata nilai meningkat menjadi 85,5 dengan 94,74% siswa mencapai KKM.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa perbaikan strategi pembelajaran, seperti penyempurnaan media poster, pemberian contoh mind mapping yang lebih jelas, dan pembagian kelompok belajar yang lebih efektif, berkontribusi positif terhadap hasil belajar siswa.
Kesimpulan
Penerapan media poster dan teknik mind mapping dalam pembelajaran materi Siklus Air terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Temuan ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa penggunaan media visual dan teknik pembelajaran aktif dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa.
Dengan demikian, integrasi media poster dan mind mapping dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa tetapi juga memotivasi mereka untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan dalam dua siklus di kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi Siklus Air, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting berkaitan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media poster dan mind mapping dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan melalui dua siklus, dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, sehingga perubahan dan perkembangan siswa dapat diamati secara sistematis dan mendalam.
Pertama, penggunaan media poster dan mind mapping terbukti mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Siklus Air. Pada kondisi awal, pemahaman siswa terhadap materi masih tergolong rendah, dimana hanya 9 siswa (23,68%) yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep Siklus Air, khususnya dalam hal mengingat proses dan urutan terjadinya siklus tersebut. Setelah diterapkan media poster dan mind mapping dalam Siklus I, jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 22 siswa (57,89%). Peningkatan ini terus berlanjut pada Siklus II, di mana sebanyak 36 siswa (94,74%) berhasil mencapai nilai tuntas. Ini membuktikan bahwa media poster yang bersifat visual dan mind mapping yang melatih pola pikir sistematis mampu membantu siswa memahami materi lebih mudah dan menyenangkan.
Kedua, penggunaan media poster dan mind mapping terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari pada materi Siklus Air. Hal ini didukung oleh peningkatan nilai rata-rata siswa dari kondisi awal sebesar 64,2 menjadi 72,5 pada Siklus I, dan meningkat signifikan menjadi 85,5 pada Siklus II. Tidak hanya peningkatan nilai, penggunaan media ini juga mampu meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Siswa lebih bersemangat dalam kegiatan diskusi, presentasi, dan mengerjakan tugas secara kreatif. Aktivitas belajar siswa pun menjadi lebih interaktif karena poster membantu visualisasi materi, sedangkan mind mapping membantu penyusunan informasi secara terstruktur dan menarik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media poster dan mind mapping sangat berkontribusi dalam memperbaiki kualitas pembelajaran IPA khususnya pada materi Siklus Air. Tidak hanya membantu meningkatkan pemahaman siswa secara konseptual, tetapi juga dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran bahwa media pembelajaran yang menarik dan kreatif sangat diperlukan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Guru perlu terus mengembangkan media pembelajaran inovatif agar mampu meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa. Penggunaan media poster dan mind mapping ini dapat dijadikan salah satu alternatif solusi dalam menghadapi permasalahan rendahnya hasil belajar siswa, terutama pada materi-materi yang bersifat konseptual dan visual seperti Siklus Air.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan media poster dan mind mapping dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari pada materi Siklus Air, maka sebagai akhir dari penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran dan implikasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pembelajaran di masa mendatang. Saran ini ditujukan kepada berbagai pihak yang terkait, khususnya guru, siswa, dan pihak sekolah.
- Bagi Guru
Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan kebutuhan siswa. Penggunaan media poster dan mind mapping terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa, sehingga guru dapat menerapkan atau mengkombinasikan media ini dalam materi lain yang membutuhkan pemahaman visual dan konsep yang berjenjang.
- Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, terutama dalam memanfaatkan media pembelajaran seperti poster dan mind mapping. Keterlibatan siswa secara aktif tidak hanya meningkatkan pemahaman materi, tetapi juga melatih kemampuan berpikir logis, kreatif, dan terstruktur.
- Bagi Madrasah
Pihak Madrasah diharapkan dapat mendukung penyediaan fasilitas dan media pembelajaran yang mendukung inovasi guru dalam proses pembelajaran. Selain itu, perlu adanya pelatihan atau workshop bagi guru untuk meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan media pembelajaran kreatif dan menarik.
- Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini masih terbatas pada materi Siklus Air di kelas V, sehingga peneliti lain dapat mengembangkan penelitian sejenis pada materi atau jenjang kelas yang berbeda, atau menggunakan media pembelajaran lain untuk membandingkan efektivitasnya.
Implikasi Penelitian
Hasil dari penelitian ini memberikan implikasi bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Media poster membantu siswa dalam memahami konsep secara visual, sedangkan mind mapping membantu siswa dalam merangkum dan menyusun informasi secara sistematis. Oleh karena itu, penerapan media ini sangat dianjurkan dalam pembelajaran di sekolah dasar, khususnya pada materi yang membutuhkan penguasaan konsep dan visualisasi proses.
Selain itu, keberhasilan penelitian ini juga menunjukkan bahwa suasana pembelajaran yang menyenangkan, aktif, dan melibatkan siswa secara langsung mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Sebagai penutup, penelitian tindakan kelas ini telah membuktikan bahwa penggunaan media poster dan mind mapping mampu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas V MIS Nurul Falah Cibalongsari dalam pembelajaran materi Siklus Air. Proses penelitian yang dilakukan melalui dua siklus menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan baik dari aspek pemahaman, keaktifan, maupun hasil belajar siswa.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi dan referensi bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan efektif. Semoga penelitian ini juga dapat memberikan manfaat dan kontribusi nyata dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di lingkungan sekolah dasar, khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
DAFTAR PUSTAKA
- Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
- Astuti, N. W. (2020). Penggunaan media poster dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 5(1), 22–29.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jpdn/article/view/11187 - Buzan, T. (2009). Mind Mapping untuk meningkatkan kreativitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Fillah, I., & Julianto, J. (2024). Efektivitas metode eksperimen berbantuan media poster terhadap hasil belajar materi siklus air kelas V SD. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 12(6).
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-ppgsd/article/view/45897 - Fitriyani, D. (2021). Penerapan mind mapping dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 2672–2680.
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1627 - Hidayati, N., & Supeno, S. (2020). Pengaruh media poster terhadap motivasi dan hasil belajar IPA. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 8(1), 102–109.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpsi/article/view/37364 - Kholifah, E. N., Alibowo, S., Mulyana, A. T., & Ramdani, A. S. (2025). Pengaruh penggunaan media poster terhadap hasil belajar IPA materi mengenal organ pencernaan manusia kelas V di SDS Kemala Bhayangkari 5 Jakarta Timur. Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin, 8(2), 134–145.
- Muhroni. (2022). Penggunaan media mind mapping dalam pembelajaran IPA. Skripsi, IAIN Surakarta.
- Mulyasa, E. (2013). Praktik penilaian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Nuraini, D. S. (2023). Pengaruh metode mind mapping pada materi siklus air terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar. Skripsi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
- Rahmawati, I., & Rahman, A. (2020). Penggunaan mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 5(3), 363–368.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/13458 - Rahayu, I., & Yuliani, S. (2021). Penggunaan media poster dalam meningkatkan hasil belajar IPA. Jurnal Basicedu, 5(6), 5382–5389.
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1833 - Rosyada, D. (2004). Paradigma pendidikan demokratis: Sebuah model operasional pendidikan ideal dalam reformasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
- Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
- Sudjana, N. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : MI / SD
Kelas / Semester : V / Genap
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Siklus Air
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan)
Model Pembelajaran : Model Kooperatif dengan Media Mind Mapping dan Poster
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan media mind mapping dan poster, peserta didik diharapkan dapat:
- Menjelaskan pengertian siklus air dengan benar.
- Menyebutkan tahapan-tahapan siklus air secara runtut.
- Membuat mind mapping tentang proses siklus air secara kreatif.
- Menyajikan hasil mind mapping atau poster tentang siklus air secara percaya diri.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar (KD)
3.8 Mengidentifikasi proses daur air dan upaya manusia dalam menjaga ketersediaan air bersih di bumi.
4.8 Menyajikan hasil pengamatan dan informasi tentang proses daur air dalam bentuk gambar atau tulisan.
Indikator Pencapaian Kompetensi
- Menjelaskan pengertian siklus air.
- Menjelaskan proses terjadinya siklus air.
- Menyebutkan tahapan siklus air.
- Membuat mind mapping / poster tentang siklus air.
- Menyajikan hasil karya di depan kelas.
C. Materi Pembelajaran
- Pengertian Siklus Air
- Proses Siklus Air:
- Penguapan (Evaporasi)
- Pengembunan (Kondensasi)
- Hujan (Presipitasi)
- Pengaliran (Run Off)
- Bentuk Siklus Air (pendek, sedang, panjang)
Media:
- Poster Siklus Air
- Mind Mapping (peta konsep tentang proses siklus air)
D. Metode Pembelajaran
- Ceramah Interaktif
- Diskusi Kelompok
- Demonstrasi / Presentasi
- Media Mind Mapping
- Media Poster
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
- Guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, dan apersepsi.
- Guru mengaitkan materi dengan fenomena banjir atau kekeringan.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (50 menit)
Tahapan | Kegiatan Guru | Kegiatan Siswa |
---|---|---|
Eksplorasi | Menjelaskan materi siklus air menggunakan gambar/poster. | Menyimak dan mencatat. |
Elaborasi | Membagi siswa dalam kelompok kecil dan membagikan lembar kerja untuk membuat mind mapping tentang siklus air. | Diskusi dan membuat mind mapping/poster secara berkelompok. |
Konfirmasi | Meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil mind mapping/poster. | Mempresentasikan hasil mind mapping/poster. |
Refleksi | Memberikan umpan balik dan penguatan. | Menyampaikan kesan dan pengalaman belajar. |
Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru bersama siswa menyimpulkan materi.
- Guru memberikan motivasi dan pesan menjaga kelestarian air.
- Memberikan penugasan individu untuk membuat poster tentang hemat air di rumah.
F. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Observasi keaktifan, kerja sama, dan percaya diri saat diskusi & presentasi.
2. Penilaian Pengetahuan
Tes lisan/tulisan tentang materi siklus air.
3. Penilaian Keterampilan
- Kriteria penilaian mind mapping / poster:
- Kesesuaian isi (35%)
- Kreativitas (30%)
- Kerapihan (20%)
- Presentasi (15%)
G. Media dan Sumber Belajar
Media:
- Gambar Poster Siklus Air
- Lembar kerja Mind Mapping
- Spidol, kertas warna, dan alat gambar
Sumber Belajar:
- Buku Siswa IPA Kelas V
- Lingkungan sekitar
- Internet yang relevan
- Referensi Daftar Pustaka hasil penelitian
Lampiran 2. Instrumen Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Penelitian: Penerapan Model Mind Mapping dengan Media Poster untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Siklus Air
No | Aspek yang Diamati | Skor | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | Guru membuka pelajaran dengan salam dan apersepsi | ||
2 | Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas | ||
3 | Guru memotivasi siswa dalam pembelajaran | ||
4 | Guru menjelaskan materi siklus air dengan media poster | ||
5 | Guru membimbing siswa membuat mind mapping | ||
6 | Guru memberikan kesempatan siswa bertanya | ||
7 | Guru membimbing presentasi hasil mind mapping siswa | ||
8 | Guru memberikan penguatan dan klarifikasi | ||
9 | Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran | ||
10 | Guru menutup pembelajaran dengan refleksi dan motivasi |
Skor Maksimal = 40
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Penelitian: Penerapan Model Mind Mapping dengan Media Poster untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Siklus Air
No | Aspek yang Diamati | Skor | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik | ||
2 | Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan | ||
3 | Siswa terlibat dalam membuat mind mapping | ||
4 | Siswa bekerjasama dalam kelompok dengan kompak | ||
5 | Siswa aktif dalam presentasi hasil mind mapping | ||
6 | Siswa mencatat dan memperhatikan materi yang diberikan | ||
7 | Siswa dapat menyimpulkan materi dengan bahasanya sendiri | ||
8 | Siswa merespon positif kegiatan pembelajaran |
Skor Maksimal = 32
Keterangan Skor:
Skor | Kriteria |
---|---|
1 | Tidak Terlihat |
2 | Kurang Terlihat |
3 | Cukup Terlihat |
4 | Sangat Terlihat |
Lampiran 3. Kisi-kisi dan Soal Tes Pemahaman Siswa
KISI-KISI SOAL TES PEMAHAMAN SISWA
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : V / Genap
Materi : Siklus Air
Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
Jumlah Soal : 10 Pilihan Ganda dan 5 Uraian
Tujuan Tes : Mengukur pemahaman siswa terhadap materi Siklus Air
No | Indikator Soal | Materi | Nomor Soal | Bentuk Soal |
---|---|---|---|---|
1 | Menyebutkan pengertian siklus air | Pengertian Siklus Air | 1 | Pilihan Ganda |
2 | Menjelaskan tahapan-tahapan siklus air | Proses Siklus Air | 2,3,4 | Pilihan Ganda |
3 | Mengidentifikasi gambar siklus air | Proses Siklus Air | 5 | Pilihan Ganda |
4 | Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi siklus air | Faktor Siklus Air | 6,7 | Pilihan Ganda |
5 | Menjelaskan manfaat siklus air bagi kehidupan | Manfaat Siklus Air | 8 | Pilihan Ganda |
6 | Menyebutkan dampak aktivitas manusia terhadap siklus air | Dampak Aktivitas Manusia | 9,10 | Pilihan Ganda |
7 | Menggambar dan menjelaskan proses siklus air | Proses Siklus Air | 11 | Uraian |
8 | Menjelaskan cara menjaga kelestarian siklus air | Pelestarian Lingkungan | 12 | Uraian |
9 | Menjelaskan dampak jika siklus air terganggu | Dampak Lingkungan | 13 | Uraian |
10 | Menjelaskan manfaat air bagi makhluk hidup | Manfaat Air | 14 | Uraian |
11 | Menyimpulkan isi materi tentang siklus air | Kesimpulan Materi | 15 | Uraian |
SOAL TES PEMAHAMAN SISWA
Pilihan Ganda (Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar!)
- Yang dimaksud dengan siklus air adalah … a. Perpindahan air dari sungai ke tanah
b. Perputaran air secara terus menerus di bumi
c. Penguapan air ke udara
d. Penyaringan air di dalam tanah - Proses awal terjadinya siklus air adalah … a. Hujan
b. Pengendapan
c. Penguapan
d. Kondensasi - Uap air yang berubah menjadi titik-titik air disebut … a. Evaporasi
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi - Hujan terjadi karena proses … a. Kondensasi
b. Evaporasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi - Perhatikan gambar berikut! (sertakan gambar siklus air)
Bagian yang ditunjuk angka (3) menunjukkan proses … a. Penguapan
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi - Faktor utama yang mempengaruhi siklus air adalah … a. Matahari
b. Angin
c. Tanah
d. Udara - Berikut ini yang bukan proses dalam siklus air adalah … a. Evaporasi
b. Kondensasi
c. Fotosintesis
d. Presipitasi - Siklus air sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia karena … a. Menyebabkan banjir
b. Menyediakan air bersih
c. Menyebabkan kekeringan
d. Mengotori lingkungan - Aktivitas manusia yang dapat mengganggu siklus air adalah … a. Menanam pohon
b. Membakar hutan
c. Menghemat air
d. Merawat lingkungan - Salah satu cara menjaga kelestarian siklus air adalah … a. Menebang pohon sembarangan
b. Menghemat penggunaan air
c. Membuang sampah ke sungai
d. Mengeringkan rawa
Soal Uraian
- Gambar dan jelaskan proses siklus air!
- Jelaskan cara menjaga kelestarian siklus air di lingkungan sekitar!
- Apa dampak yang ditimbulkan jika siklus air terganggu?
- Sebutkan manfaat air bagi makhluk hidup!
- Tuliskan kesimpulanmu tentang materi siklus air!
Lampiran 4. Media Poster Siklus Air
Lampiran 5. Media Mind Mapping Siklus Air
Lampiran 6. Instrumen Wawancara Guru dan Siswa
INSTRUMEN WAWANCARA GURU
Identitas Guru:
- Nama Guru : …………………………………..
- Kelas : V
- Mata Pelajaran : IPAS
- Materi : Siklus Air
Petunjuk:
Berikan jawaban secara jujur sesuai pengalaman selama proses pembelajaran menggunakan media poster dan mind mapping.
Daftar Pertanyaan:
- Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang penggunaan media poster dalam pembelajaran materi siklus air?
- Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang penggunaan media mind mapping dalam pembelajaran materi siklus air?
- Apakah media poster dan mind mapping membantu siswa dalam memahami materi siklus air?
- Apa kelebihan penggunaan media poster dan mind mapping menurut Bapak/Ibu?
- Apa kendala atau kelemahan yang ditemukan dalam penggunaan media tersebut?
- Bagaimana respon siswa saat pembelajaran menggunakan media poster dan mind mapping?
- Apakah penggunaan media tersebut dapat diterapkan untuk materi lain?
- Saran Bapak/Ibu untuk perbaikan penggunaan media dalam pembelajaran berikutnya?
INSTRUMEN WAWANCARA SISWA
Identitas Siswa:
- Nama Siswa : …………………………………..
- Kelas : V
- Mata Pelajaran : IPAS
- Materi : Siklus Air
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut sesuai pengalaman kalian saat belajar menggunakan media poster dan mind mapping.
Daftar Pertanyaan:
- Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran menggunakan media poster?
- Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran menggunakan media mind mapping?
- Apakah kamu lebih mudah memahami materi siklus air dengan media poster? Mengapa?
- Apakah kamu lebih mudah mengingat materi siklus air dengan mind mapping? Mengapa?
- Menurutmu, apa kelebihan media poster dan mind mapping dalam pembelajaran?
- Apa kekurangan atau kesulitan yang kamu rasakan saat belajar dengan media tersebut?
- Bagaimana perasaanmu selama mengikuti pembelajaran ini?
- Apakah kamu ingin media seperti ini digunakan lagi di pelajaran lainnya? Mengapa?
Lampiran 7. Hasil Wawancara Guru dan Siswa
HASIL WAWANCARA GURU
Nama Guru : Teti Nuraeni, S.Pd
Kelas : V
Mata Pelajaran : IPAS
Materi : Siklus Air
Ringkasan Jawaban:
- Penggunaan media poster sangat membantu memperjelas konsep siklus air karena gambar dan warna menarik perhatian siswa.
- Media mind mapping memudahkan siswa dalam memahami alur dan tahapan siklus air secara runtut.
- Media poster dan mind mapping sangat membantu siswa memahami materi karena bersifat visual dan mudah dipahami.
- Kelebihan media ini adalah menarik, mudah dipahami, dan membuat siswa lebih aktif dalam belajar.
- Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan waktu dalam membuat mind mapping dan sebagian siswa masih butuh bimbingan.
- Respon siswa sangat antusias, mereka lebih semangat dan aktif bertanya.
- Media seperti ini sangat cocok diterapkan di materi lain karena membantu siswa berpikir kreatif dan sistematis.
- Saran guru: Waktu belajar sebaiknya diperpanjang agar semua siswa bisa membuat mind mapping dengan maksimal.
HASIL WAWANCARA SISWA
Nama Siswa : Irpan Maulana Karama, S.Pd
Kelas : V
Mata Pelajaran : IPAS
Materi : Siklus Air
Ringkasan Jawaban:
- Belajar dengan poster sangat menyenangkan karena gambarnya jelas dan warnanya bagus.
- Belajar dengan mind mapping juga seru karena bisa membuat sendiri dan menggambar alur siklus air.
- Lebih mudah memahami materi dengan poster karena langsung bisa melihat gambar prosesnya.
- Mind mapping membantu mengingat materi karena dibuat sendiri dan lebih ringkas.
- Kelebihan media ini adalah menarik, tidak membosankan, dan membuat belajar jadi lebih mudah.
- Kekurangannya, saat membuat mind mapping agak bingung kalau belum pernah mencoba.
- Selama belajar merasa senang, tidak ngantuk, dan lebih cepat paham.
- Ingin media seperti ini digunakan lagi karena membuat belajar lebih seru dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja.