KARAWANG, AlexaNews.ID – Pelaksanaan proyek rehabilitasi gedung kantor Kecamatan Jayakerta yang tengah dilakukan oleh CV. Gemilang dengan nilai kontrak mencapai Rp. 2.546.552.000,- memicu reaksi keras dari Forum Pemuda Akademisi Karawang Utara (PAKU).
Berbagai dugaan persoalan yang muncul dalam proyek tersebut dinilai sebagai akibat dari lemahnya pengawasan oleh Dinas PUPR Karawang.
Ketua Forum PAKU, Teguh Nurdiansyah, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pengawasan yang tidak optimal menjadi penyebab timbulnya berbagai masalah dalam pelaksanaan proyek tersebut.
“Kami menduga berbagai persoalan dalam proyek ini terjadi karena pengawas tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Ada indikasi pengawas mungkin bermain mata dengan pihak pelaksana, sebab banyak ketidaksesuaian yang terkesan dibiarkan,” ujar Teguh saat diwawancarai oleh AlexaNews.ID, Sabtu (17/08/2024).
Lebih lanjut, Teguh menegaskan bahwa pihaknya berencana mengajukan surat audiensi kepada Dinas PUPR Karawang untuk meminta penjelasan terkait dugaan permasalahan tersebut dan memastikan pelaksanaan proyek sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan ketentuan yang berlaku.
“Kami ingin memastikan bahwa proyek ini dijalankan dengan benar dan sesuai RAB, karena ini bukan uang pribadi, melainkan uang rakyat. Oleh karena itu, kami akan segera melayangkan surat audiensi ke Dinas PUPR,” tambahnya.
Selain itu, Teguh juga menyampaikan bahwa Forum PAKU akan mendesak pihak Kejaksaan Karawang untuk turun tangan melakukan pengawasan dan pendampingan pada proyek rehabilitasi tersebut.
“Dengan nilai proyek yang cukup besar, kami khawatir ada potensi kerugian negara. Oleh karena itu, kami mendesak kejaksaan untuk terlibat dalam pengawasan proyek ini,” tegasnya.
Teguh menjelaskan bahwa beberapa dugaan persoalan yang telah muncul, antara lain perubahan perencanaan awal, pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), hingga penggunaan layanan listrik yang tidak resmi oleh pihak pelaksana.
“Ini semua harus diawasi dengan ekstra, karena baru beberapa hari berjalan tetapi sudah banyak dugaan ketidaksesuaian,” pungkasnya. (Ahmad Yusup Tohiri)