KARAWANG. AlexaNews.ID — Alun-alun Karawang, salah satu ikon di Kabupaten Karawang, saat ini masih mengalami sejumlah kendala dalam pembangunannya.
Meskipun telah dibuka untuk umum, pembangunan alun-alun tersebut belum sepenuhnya selesai, dengan banyak properti yang baru-baru ini dipasang sudah rusak kembali.
Menurut Didin, seorang pemerhati dan ahli kebijakan publik, pembangunan Alun-alun Karawang yang terletak di Jalan Tuparev, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, belum mencapai 100% kesempurnaan.
Didin menyampaikan keprihatinannya kepada awak media, menyoroti sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan proyek ini.
“Dalam pemeriksaan kami, kami menemukan banyak item yang tidak terpenuhi, padahal seharusnya sudah tercantum dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB), seperti tong sampah, kursi, dan palang pintu masuk menuju parkiran. Banyak barang yang tidak dipasang, mungkin karena adanya adendum dalam pelaksanaan proyek,” ungkap Didin.
Didin juga menyoroti kebocoran di lantai atas yang mengakibatkan cat di dinding terlihat kotor dan struktur bangunan mengalami kerusakan.
Menurutnya, kebocoran tersebut mungkin disebabkan oleh kurangnya kualitas konstruksi yang digunakan dalam proyek ini.
Sementara itu, kondisi lantai di bagian depan tidak sejalan dengan coran, dan Didin menyampaikan kekhawatirannya akan terkelupas dan retak.
“Pelesteran di bagian depan terdengar berbunyi ketika diketuk, dan banyak yang sudah retak. Ini menimbulkan kekhawatiran akan keamanan struktur bangunan,” tambah Didin.
Terlepas dari itu, Didin juga mencatat bahwa tong sampah yang tersedia saat ini tidak sesuai dengan yang tercantum dalam RAB.
Menurutnya, tongsampah tersebut merupakan sumbangan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang.
Guruh Sapta, Kabid Kebersihan DLHK Karawang, mengonfirmasi bahwa pihaknya menyediakan tong sampah tersebut sebagai inisiatif untuk mencegah penumpukan sampah di sekitar alun-alun.
“Kami menyediakan tong sampah tersebut berdasarkan kesepakatan dalam rapat bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan,” kata Guruh Sapta.
Kejadian ini memunculkan pertanyaan serius tentang transparansi dan kualitas pelaksanaan proyek Alun-alun Karawang yang merupakan pusat perhatian warga. (Bodong)