Bekasi, AlexaNews.ID – Proyek pengaspalan dengan judul peningkatan Jalan Pasar Bojong, Bantarjaya Paket 1, nomor SPMK: PG.02.02/258/SPMK/PJL-DSDABMBK/2024, dengan nilai anggaran Rp.572.824.800,00 dari APBD Tahun 2024, yang dikerjakan oleh CV. Mora Cipta Sarana, semestinya menjadi perhatian pejabat dinas terkait.
Namun, setelah dilakukan pengambilan sampel untuk uji laboratorium dari ketebalan aspal, hasilnya diduga sangat mengkhawatirkan.
Pengawas di lapangan mengungkapkan bahwa pengaspalan tersebut mengalami perubahan dari lebar 5,47 meter menjadi 6 meter, dan panjang yang seharusnya 547 meter menjadi 455 meter dengan ketebalan 4 cm.
“Ini lebar 5,47 meter jadi 6 meter, sedangkan panjang yang seharusnya 547 meter menjadi 455 meter dengan ketebalan 4 centimeter,” ungkap Pengawas dinas terkait saat berada di lokasi kegiatan.
Hasil pengaspalan yang sudah dilakukan terlihat bergelombang, bahkan tidak rata dan terkesan asal jadi.
Ketika dikonfirmasi, Asri, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, menyatakan bahwa hasil pengambilan sampel kegiatan tersebut akan menunggu uji laboratorium terlebih dahulu.
“Nunggu hasil dari lab dulu bang,” singkat Asri PPTK DSDABMBK Kabupaten Bekasi saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Di lokasi yang sama, salah satu warga sekitar menyayangkan pengerjaan proyek aspal tersebut. Menurutnya, aspal yang dikerjakan terlihat bergelombang dan diduga tidak sesuai spesifikasi yang sudah ada, bahkan ketebalannya tidak maksimal. Beberapa ruas badan jalan terlihat aspal yang pecah.
“Aspalnya tidak mengikat dengan baik sehingga permukaan badan jalan tidak rata atau kasar,” kata warga sekitar Kedungwaringin, Rabu (03/07/2024).
Situasi ini seakan-akan menunjukkan bahwa pihak yang mengerjakan proyek tidak memikirkan hasil akhir dan diduga hanya ingin mendapatkan keuntungan semata.
(Wnd)