Tubaba, AlexaNews.ID – Kejaksaan Negeri Tulang Bawang Barat (Tubaba) menggelar paparan aksi perubahan dan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemkab Tubaba dengan Kejari tentang aplikasi perhitungan kerugian negara secara elektronik (PERNIK) di gedung aula Bupati pada Senin, 10 Juni 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Rizki F. dari Kejari Tubaba menyoroti rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) inspektorat Tubaba, khususnya di bagian auditor.
“Saya melihat sisi lain SDM inspektorat pada bagian auditor yang berjumlah hanya 12-13 orang, namun yang memiliki sertifikat keahlian hanya satu orang,” ungkap Rizki.
Rizki berharap agar kekurangan SDM di inspektorat ini dapat diatasi dengan memberikan pendidikan dan sertifikasi kepada para auditor, sehingga mereka bisa lebih kompeten dalam melakukan perhitungan kerugian keuangan negara.
Pada kesempatan itu, Rizki juga memberikan contoh penanganan yang telah dilakukan oleh Kejaksaan bersama inspektorat pada tahun 2022.
“Ada dugaan korupsi di Tiyuh Gunung Terang yang dalam penyelidikan telah dikembalikan sejumlah Rp300.000.000 atas kerugian negara ke Kasda, hanya pelanggaran administrasi,” jelasnya.
Di tahun 2023, Rizki menyebut ada beberapa kasus yang masih dalam proses kasasi, termasuk di Dinas BKKB dengan kerugian sekitar Rp1.000.000.000 dan Tiyuh Tirta Makmur yang sudah disetorkan ke Kasda.
“Masih ada beberapa yang belum saya masukkan di sini,” tambahnya.
Rizki juga menyampaikan bahwa untuk tahun 2024, ada beberapa kasus yang masih dirahasiakan sesuai dengan peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan belum dapat dipublikasikan. “Mohon maaf, masih kita rahasiakan,” tutupnya.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dan peluncuran aplikasi PERNIK ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam perhitungan kerugian negara dan memperkuat kerja sama antara Pemkab Tubaba dan Kejari dalam upaya pemberantasan korupsi. (Angga)
