Karawang, AlexaNews.ID – Komisi I DPRD Karawang mengangkat isu serius terkait abrasi yang semakin memburuk di wilayah pesisir pantai utara Karawang.
Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Karawang untuk segera mengambil langkah-langkah penanggulangan atas masalah ini, mengingat dampaknya yang sangat merugikan bagi ratusan hektar daratan dan pemukiman warga.
“Sekitar beberapa tahun terakhir, abrasi telah sering menghantam masyarakat di sekitar Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang, dan desa-desa lainnya di sepanjang garis pantai pesisir utara Karawang. Hampir 8 km garis pantai utara Karawang telah terkena dampak abrasi. Ratusan, bahkan ribuan hektar tambak telah hilang. Apakah kita akan membiarkannya terus berlanjut? Ini adalah bencana nyata yang sudah sangat dirasakan dampaknya, dengan pemukiman yang menghilang dan mata pencaharian yang terancam,” ungkap Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Karawang, Pipik Taufik Ismail, Selasa (15/4/2024)
Kang Pipik, sapaan akrabnya, mendorong Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mengambil tindakan nyata dalam menangani abrasi ini dan memperhatikan nasib masyarakat yang terdampak.
“Kita perlu mengadakan Focus Group Discussion (FGD) antara Bupati, DPRD, DPRD Provinsi, DPR RI, dan Bapeda. Kita harus mencari solusi bersama,” ungkap Kang Pipik.
Dia juga menekankan pentingnya Pemerintah Kabupaten Karawang untuk konsisten dalam upaya penanggulangan dan pencegahan abrasi di pesisir utara Karawang. Pasalnya, ada potensi besar untuk membangun ekonomi mandiri bagi masyarakat.
“Penanggulangan abrasi dapat dilakukan melalui penanaman dan pelestarian mangrove. Ini dapat menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat karena mereka dapat mengembangkan budidaya mangrove. Dalam pembangunan struktur pengaman pantai, ban bekas yang dikombinasikan dengan bambu juga dapat digunakan. Dengan demikian, kemandirian ekonomi masyarakat dapat tercapai,” papar Kang Pipik. (King)