Tubaba, AlexaNews.ID – Kegiatan Lampung Craft 2023 yang diadakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) terindikasi dugaan mark up anggaran. Indikasi ini muncul setelah rincian anggaran yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2023 mencuat di masyarakat.
Dilansir dari portal resmi Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tubaba, kegiatan ini dimenangkan oleh CV Atu Qu melalui mekanisme non-tender dengan rincian anggaran untuk pengadaan barang dan jasa sebagai berikut:
- Lampung Craft 2023 (Bandar Lampung) – Rp 60.000.000
- Jasa Penyelenggara Promosi 2023 (Batam Kota) – Rp 117.017.000
- Kriyanusa 2023 (Jakarta) – Rp 62.520.000
- Belanja Jasa Penyelenggara Inacraft 2023 – Rp 120.912.000
Saat dikonfirmasi terkait empat item kegiatan tersebut, pemilik CV Atu Qu, Qo, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari perjalanan dinas dan pembinaan bagi pelaku IKM dan UMKM yang turut serta dalam pameran.
“Maaf Bang, itu kan perjalanan dinas dan pameran. Bisa dibuka di web dekranasda pusat, semua ada kabupaten/kota yang ikut pameran,” ujar Qo melalui pesan WhatsApp, Selasa (03/09/2024).
Ketika ditanya mengenai pengadaan produk yang akan dipamerkan, Qo menyatakan bahwa pihaknya melibatkan pelaku usaha IKM/UMKM yang telah diikutsertakan.
“Ini kan sifatnya pembinaan IKM dan UMKM. Jadi, saat pameran, pelaku IKM/UMKM ikut serta dan memamerkan hasil karya mereka. Jika produk laku, uangnya langsung ke pengrajin. Kemudian, barang yang terjual dibeli lagi untuk stok pameran dekranasda, dan begitu seterusnya,” jelas Qo.
Di sisi lain, Kepala Dinas Koperindag Tubaba, Herli, ketika dimintai keterangan, mengaku tidak memahami secara rinci mengenai kegiatan tersebut karena sedang berada di luar kota untuk mengikuti Rakor Koperasi. Ia mengarahkan konfirmasi lebih lanjut ke kepala bidang terkait.
“Oh ya, yang lebih paham itu Kepala Bidang Industri, karena itu teknis jadi yang lebih paham kabidnya,” tegas Herli.
Namun hingga berita ini diterbitkan, Kepala Bidang Industri belum dapat ditemui atau dihubungi untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut. (Angga)