KARAWANG, AlexaNews.ID – Pernyataan Bupati Karawang Aep Saepuloh yang menolak memberlakukan Sistem Build Operate and Transfer (BOT) di Pasar Baru Karawang telah menimbulkan reaksi keras dari para pedagang pasar proklamasi Rengasdengklok.
Mereka meradang dan berencana untuk menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Pemerintah Kabupaten Karawang.
Dalam aksi unjuk rasa yang direncanakan pada hari Rabu (03/04), para pedagang pasar proklamasi Rengasdengklok akan menyampaikan beberapa tuntutan terhadap Pemerintah Kabupaten Karawang yang dianggap telah merugikan dan memberatkan mereka dengan menerapkan Sistem Build Operate and Transfer (BOT) yang dikelola oleh PT Visi Indonesia Mandiri (VIM).
“Ya betul, besok kami akan ada aksi dari para pedagang pasar baru proklamasi untuk menyampaikan keluhan yang ada di pasar ini,” ujar Ucok Suharja, salah satu pedagang pasar proklamasi, kepada AlexaNews.ID, Selasa (02/03/2024).
Selain itu, Ucok juga mengungkapkan bahwa dalam aksi unjuk rasa mereka akan menyampaikan beberapa poin tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten Karawang.
“Pertama, penghapusan sistem sewa, cicilan langsung ke perusahaan, dan inti aksi agar pemkab Karawang mengambil alih kembali pasar proklamasi dengan menggunakan APD,” ungkapnya.
Ucok menegaskan bahwa aksi unjuk rasa yang akan digelar merupakan inisiatif dari semua pedagang pasar proklamasi Rengasdengklok.
“Gerakan ini murni dari para pedagang. Tidak ada yang mengkomandoi atau memprovokasi. Kami ingin sistem BOT dihilangkan,” tandasnya.
Upaya ini merupakan bentuk perlawanan dari para pedagang pasar proklamasi Rengasdengklok terhadap kebijakan yang dianggap tidak menguntungkan mereka, dan mereka berharap agar tuntutan mereka dapat didengar dan diperhatikan oleh pemerintah daerah. (Ahmad Yusup Tohiri)