Denpasar, AlexaNews.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar terus berupaya menangani masalah stunting yang masih menjadi tantangan di ibu kota Bali. Berdasarkan penelusuran terbaru, ditemukan 450 kasus stunting dari total 23.311 balita yang ada.
Dari jumlah tersebut, 273 balita memiliki KTP Denpasar, sedangkan 177 lainnya berasal dari luar Denpasar. Secara persentase, kasus stunting di Denpasar mencapai 1,9 persen.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar, IGA Sri Wetrawati, menyatakan bahwa intervensi secara serentak ini sangat penting.
“Di bulan Agustus mendatang, kami meminta orang tua untuk membawa anaknya yang balita ke Posyandu terdekat untuk mendapatkan vitamin A,” kata Sri Wetrawati.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Candrawati, juga menegaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi stunting, mulai dari pendataan sasaran balita dan ibu hamil hingga pelaksanaan Kick Off Posyandu.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menambahkan bahwa dengan ditemukannya 450 kasus stunting, berbagai langkah terus digalakkan.
“Kami mengoptimalkan peran posyandu hingga melakukan kunjungan door to door di kediaman masyarakat,” ujar Wibawa, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Denpasar.
Penanganan stunting menjadi prioritas utama Pemkot Denpasar sebagai bagian dari program nasional. “Ini adalah upaya mewujudkan Denpasar bebas stunting. Komitmen yang kuat sangat penting dalam mengerahkan upaya penurunan stunting di Kota Denpasar dengan intervensi yang konvergen,” kata Wibawa.
Pihaknya melakukan intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung stunting, dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.
“Balita yang mengalami stunting akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan. Oleh karena itu, penanganannya harus lebih fokus melalui pendekatan keluarga dengan menyasar remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita,” tambah Wibawa.
Pemkot Denpasar berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dari dokter spesialis di seluruh Puskesmas secara bertahap, serta melaksanakan kegiatan sweeping untuk menjangkau balita dan ibu hamil yang belum terdata di Posyandu serentak. (King/trb)