AlexaNews

Pemuda Tani: Karawang Krisis Regenerasi Petani

KARAWANG, alexanews.id – Kabupaten Karawang sebagai lumbung padi Nasional mengalami krisis regenerasi petani. Kaum milenial menganggap pendapatan di sektor pertanian berada di dalam ketidakpastian.

Rifki Habibi, Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Karawang menyampaikan, banyak kaum milenial di Kabupaten Karawang yang belum melirik untuk menjadi petani ataupun berbisnis di sektor pertanian.

“Kabupaten Karawang sedang mengalami krisis regenerasi petani. Para milenial juga masih kurang yang minat untuk berbisnis di sektor pertanian,” ujarnya, di Gedung DPRD Kabupaten Karawang, Rabu (14/6/2023).

Dalam menyikapi hal itu, kata dia, peran dari pemuda tani sangat penting. Maka, selama ini Pemuda Tani Indonesia telah berusaha untuk memaksimalkan kemitraan hulu hilir.

“Kalau iklim usaha di sektor pertanian bagus dan kepastian pendapatan dalam berbisnis di sektor pertanian juga ada. Kami yakin kedepannya kaum milenial akan tetarik berbisnis di sektor pertanian,” ungkapnya.

Ia mengatakan Pemuda Tani Indonesia tengah serius membina agar para pemuda dapat menjadi pengusaha tani muda. Seperti di sektor agribisnis hortikultura, sektor perikanan dan sektor peternakan.

Rifki Habibi juga menegaskan bahwa Pemuda Tani Indonesia akan mendorong Pemkab Karawang melalui BUMD untuk dapat memberikan dana talang untuk permodalan transaksi bagi pengusaha tani muda dalam kegiatan agribisnis holtikultura, perikanan dan peternakan.

“Kami berharap besar kepada Pemkab Karawang melaui BUMDnya, supaya bisa mensupport para pemuda tani agar bisa tekoneksi dengan pasar. Dan bisa memberikan dana talang untuk permodalan transaksi. Soalnya kan, kalau kami suplai ke pasar induk, sistem pembayarannya secara invoice. Jadi, harus menunggu sampai seminggu bahkan dua minggu. Para petani atau UMKM Tani kan pengennya cepat dibayar,” bebernya.

Selain itu, sambung dia, di sektor perikanan juga memiliki potensi yang sangat besar. Seperti ikan pindang, perputaran ikan pindang di Kabupaten Karawang mencapai 30-50 ton perhari. Namun, kata dia, Pemkab Karawang belum mengelola dengan maksimal.

“Penjual ikan itu masih berjualan di pasar curah dan mereka secara mandiri memasarkannya keluar. Perlu di kelola dengan maksimal oleh Pemkab Karawang,” pungkasnya.

Sedangkan potensi untuk di sektor peternakan juga tinggi. Bahkan, lanjut dia, permintaan pasar juga cukup melonjak.

Rifki Habibi mengatakan dengan Raperda Penyelenggaraan Penanaman Modal Daerah akan sangat membantu para pengusaha pertanian. Sebab, ujar dia, di dalam Raperda tersebut para investor harus bekerjasama dengan pelaku UMKM lokal.

“Alhamdulillah, akan ada tindak lanjut teknis dari BUMD Karawang, terkait apa yang bisa dibantu, baik itu dalam kegiatan agribisnis hortikultura, perikanan dan peternakan. Maka, kami berharap regenerasi petani akan terjaga dan pengusaha pertanian akan bermunculan,” pungkasnya. (Siska Purnama Dewi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!