Garut, AlexaNews.ID – Proses rekrutmen direksi baru di tubuh PDAM Tirta Intan Garut menuai sorotan tajam. Salah satu tokoh pemuda Garut, Yogi Iskandar, menilai ada indikasi kuat permainan dalam penentuan waktu pendaftaran yang dianggap menguntungkan pihak tertentu.
Yogi mencurigai bahwa dibukanya pendaftaran pada 19 Mei 2025 bukanlah keputusan biasa. Ia menyebut, tanggal tersebut berdekatan dengan ulang tahun ke-55 seorang kandidat berinisial DH, yang dikenal dekat dengan kepala daerah. “Ini terkesan dipaksakan agar DH masih memenuhi syarat usia,” ujarnya, Minggu (25/5/2025).
Tak hanya itu, Yogi mempertanyakan keputusan Pemkab Garut yang mendadak memberhentikan tiga direksi lama, padahal kinerja mereka dinilai cukup baik. Ia menyebut di bawah kepemimpinan sebelumnya, PDAM berhasil menekan utang, meningkatkan pelayanan, serta membukukan laba setelah sekian lama merugi.
“Direksi lama justru membawa perbaikan. Kalau mereka dicopot tanpa alasan yang jelas, masyarakat patut curiga,” katanya.
Yogi juga mengusulkan agar proses seleksi dibuka ke ruang publik melalui debat terbuka antar calon. Menurutnya, langkah ini penting agar masyarakat bisa menilai siapa yang pantas memimpin perusahaan air milik daerah itu secara objektif dan profesional.
Ia menegaskan, jabatan di PDAM tak seharusnya dijadikan alat bagi-bagi posisi untuk para pendukung politik. “Kalau ujung-ujungnya hanya mengakomodasi kepentingan tertentu, kualitas pelayanan air bersih bisa terancam,” imbuhnya.
Yogi juga menyinggung berbagai capaian positif direksi sebelumnya, seperti penataan sistem pembayaran yang lebih modern hingga perbaikan kesejahteraan karyawan. Ia menyebut banyak pegawai yang kini merasa PDAM lebih tertib dan transparan.
Sebagai bentuk kontrol publik, Yogi mendesak Bupati Garut agar memberikan ruang kepada para pegawai PDAM untuk bersuara dalam forum resmi. “Jangan hanya mendengar bisikan politik. Pegawai di lapangan yang tahu siapa yang bekerja sungguh-sungguh,” tandasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan peringatan keras kepada kepala daerah. “Kalau nanti kinerja direksi baru justru membuat PDAM mundur lagi, Bupati harus berani bertanggung jawab penuh,” tegas Yogi. [King]