Oleh: Nazwa Alivia Safitri
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Email: nzwalviasftr@gmail.com
Sosiologi memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, khususnya di era digitalisasi yang berkembang pesat. Ilmu sosial ini tidak hanya menjadi alat untuk memahami masyarakat tetapi juga berperan dalam menjaga kestabilan sosial dan struktur masyarakat. Peran sosiologi melibatkan tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, yang perlu secara aktif dilibatkan dalam proses pembangunan. Sayangnya, kurangnya pemahaman akan pentingnya sosiologi turut berkontribusi pada tingginya tingkat kriminalitas di Indonesia, sebagaimana terlihat dari berbagai kasus yang sering terjadi.
Sosiologi dan Moral Sosial
Sosiologi berkaitan erat dengan moral yang harus ditanamkan pada setiap individu untuk mencegah kesenjangan sosial dan interaksi sosial yang menyimpang. Ilmu ini membantu memahami dampak sosial pembangunan terhadap lingkungan, sehingga memungkinkan perencanaan pembangunan yang meminimalkan dampak negatif dan memperhatikan aspek keberlanjutan. Dengan sosiologi, pembangunan dapat dirancang secara lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Peran Sosiologi dalam Pembangunan Berkelanjutan
Sosiologi berkontribusi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pembangunan. Ilmu ini juga membantu melibatkan masyarakat secara aktif dalam pembangunan, serta berperan dalam pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sosial. Dalam konteks penanggulangan bencana, sosiologi menganalisis kerentanan lingkungan, meningkatkan ketahanan sosial, dan membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui publikasi Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2023 menunjukkan pentingnya data sosial dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) di Indonesia. Kajian ini juga memanfaatkan data geospasial untuk memahami dinamika perkotaan sebagai bagian dari strategi pembangunan.
Dampak Positif Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan memberikan dampak positif yang signifikan:
- Aspek Sosial: Mengurangi kemiskinan dengan menyediakan akses terhadap kebutuhan dasar seperti air bersih, pendidikan, dan layanan kesehatan.
- Aspek Lingkungan: Mengurangi emisi karbon hingga 40% pada tahun 2050 melalui efisiensi energi, seperti penggunaan lampu LED dan panel surya.
- Aspek Ekonomi: Menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Sosiologi dan Pemberdayaan Komunitas Lokal
Pemberdayaan komunitas lokal menjadi salah satu strategi utama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Sosiologi memainkan peran dalam mengintegrasikan kearifan lokal dalam setiap aspek pembangunan, sehingga masyarakat tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek pembangunan. Contohnya, peran Rukun Tetangga (RT) dalam masyarakat desa yang menghubungkan pemerintah dan warga, mengoordinasikan kegiatan sosial, serta menyelesaikan masalah antarwarga.
Kesehatan dan Pendidikan dalam Keberlanjutan
Kesehatan masyarakat yang baik adalah fondasi pembangunan berkelanjutan. Strategi seperti memperluas akses layanan kesehatan, mendorong gaya hidup sehat, serta melibatkan komunitas dalam inisiatif kesehatan menjadi prioritas. Di sisi lain, sosiologi pendidikan berperan dalam membangun kesadaran sosial melalui pendidikan yang inklusif, memberdayakan individu, dan mendorong kolaborasi dengan komunitas.
Kesimpulan
Sosiologi berperan strategis dalam pembangunan berkelanjutan dengan menghubungkan masyarakat, pemerintah, dan lingkungan melalui interaksi sosial yang positif. Dengan memberdayakan komunitas lokal, mengurangi kesenjangan sosial, serta memperkuat kohesi sosial, sosiologi berkontribusi pada pencapaian pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga menjaga sumber daya untuk generasi mendatang.
