JAKARTA, AlexaNews.ID — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrim yang berlangsung hingga akhir Juli 2023 di beberapa wilayah Indonesia.
BMKG menyebutkan bahwa beberapa faktor cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan kondisi ini, di antaranya adalah aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), adanya gelombang atmosfer Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan juga Siklon Tropis.
MJO aktif menunjukkan kondisi yang kurang signifikan untuk wilayah Indonesia, sedangkan gelombang atmosfer Rossby Ekuator diperkirakan aktif di sebagian wilayah Maluku Utara dan Papua bagian utara.
Selain itu, gelombang Kelvin juga diperkirakan masih akan aktif di wilayah-wilayah seperti Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Sulawesi bagian utara dan selatan, serta Maluku Utara. Faktor-faktor ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
BMKG juga menginformasikan adanya Siklon Tropis Doksuri yang terpantau di perairan timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum mencapai 75 knot (sekitar 135 km/jam) dan tekanan udara minimum mencapai 965 hPa. Siklon Tropis ini bergerak ke arah barat barat laut.
Dengan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang berpotensi terkena dampak, untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca terkini.
Pihak berwenang dan petugas kesiapsiagaan juga diminta untuk selalu siaga dan melakukan langkah-langkah preventif guna menghadapi potensi cuaca ekstrim.
Cuaca ekstrim ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat, terutama dalam mengantisipasi dampaknya pada kehidupan sehari-hari.
Semoga dengan peringatan dan langkah pencegahan yang tepat, wilayah-wilayah yang terkena dampak dapat menghadapinya dengan sebaik-baiknya dan masyarakat dapat tetap aman dan terlindungi. (pmj)