KARAWANG, AlexaNews.ID — Wisata Mangrove Karawang, yang terletak di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sedang mengalami masa-masa sulit dan meratapi nasibnya. Tanaman-tanaman di area wisata tersebut mengalami kerusakan yang signifikan dan semakin berkurang.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sukamulya, Endang Akbar Maulana, menjelaskan bahwa luas lahan Wisata Mangrove Karawang sebelumnya mencapai 27 hektar, yang digunakan untuk Hutan Mangrove dan Wisata Mangrove. Namun, saat ini hanya tersisa 4 hektar lahan yang masih terjaga.
Selain itu, panjang track atau jembatan di wisata tersebut juga mengalami pengurangan drastis. Awalnya, panjang track mencapai 500 meter, namun kini hanya tersisa 100 meter saja. Kerusakan ini disebabkan oleh tumpahan minyak dari Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ pada tahun 2019, yang mengakibatkan kerusakan pada tanaman mangrove.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Pokdarwis Sukamulya, yang terdiri dari 30 orang anggota, tetap bersemangat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memajukan wisata lokal. Mereka secara rutin melakukan penanaman dan penyemaian bibit mangrove di lokasi tersebut.

Endang menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bibit propagul pada tahun 2014 hingga 2018. Namun, pada saat pandemi COVID-19 tahun 2019, Pokdarwis Sukamulya tidak mendapatkan dana CSR.
Selain itu, dampak pandemi COVID-19 juga menyebabkan penurunan pengelolaan tanaman mangrove. Meskipun mengalami keterbatasan, Pokdarwis Sukamulya tetap berinisiatif untuk melakukan penanaman bibit propagul secara swadaya.
Pada tahun 2020-2021, Wisata Mangrove Karawang juga terkena bencana abrasi yang menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Gelombang dan pasang surut yang besar menghancurkan banyak tanaman mangrove dan track di area tersebut.
Di tengah segala kesulitan yang dihadapi, Pokdarwis Sukamulya kembali mendapatkan dana CSR pada tahun 2022 berupa 10.000 bibit propagul. Saat ini, Wisata Mangrove Karawang sedang menunggu bantuan dari relawan dan pemerintah setempat untuk mengembalikan kecantikan dan keasriannya seperti semula.
Endang, sebagai Ketua Pokdarwis Sukamulya, mengungkapkan harapannya agar dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Karawang dan Pemkab Karawang. Mereka membutuhkan bantuan untuk rehabilitasi tanaman mangrove dan perbaikan sarana, seperti jembatan dan pintu masuk yang rusak.

Pokdarwis Sukamulya telah menyampaikan keluhan ini kepada DPRD Kabupaten Karawang dan Pemkab Karawang, yang telah memberikan dukungan secara lisan. Namun, realisasi bantuan tersebut belum terwujud.
Tanaman mangrove dan hutan mangrove memiliki manfaat yang sangat penting, antara lain mencegah erosi pantai, menjaga kualitas air dan udara, serta memberikan dampak ekonomi yang luas. Oleh karena itu, Pokdarwis Sukamulya berjuang keras agar Wisata Mangrove Karawang tetap lestari dan tidak terabaikan.
Semoga dengan adanya perhatian lebih dari perusahaan dan pemerintah daerah, Wisata Mangrove Karawang dapat pulih kembali dan memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. (Siska Purnama Dewi)