Karawang, AlexaNews.ID – Proyek peningkatan jalan di Dusun Tanjung Mekar, Kampung Kobak Gabus RT 10/03, Desa Medankarya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, menjadi sorotan setelah diduga tidak dikerjakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta melanggar Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012. Dugaan ini muncul karena tidak adanya papan informasi atau papan proyek di lokasi.
Hal ini diungkapkan oleh Umar, perangkat Desa Medankarya, yang menyatakan bahwa proyek peningkatan jalan tersebut diduga tidak sesuai dengan RAB dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
“Saya sangat kecewa dengan pekerjaan yang jelek banget. Bahkan tidak ada papan informasi, seharusnya ketika pekerjaan mau dimulai papan informasi itu kan harusnya dipasang lebih awal supaya masyarakat mengetahui bahwa ini anggaran dari Dinas PUPR Karawang dan ada kejelasan dikerjakan oleh CV apa serta volume panjang dan lebarnya berapa dan anggarannya berapa, itu kan harus jelas,” kata Umar, Senin (22/07/2024).
Umar juga berharap agar Dinas PUPR Karawang segera melakukan inspeksi ke lokasi untuk memeriksa dan menindak tegas pihak pelaksana, karena dikhawatirkan hasil proyek yang bersumber dari APBD Karawang Tahun 2024 tidak akan bertahan lama.
“Ya dimohon untuk Dinas PUPR Karawang harus sidak ke lokasi, agar mengetahui pekerjaannya seperti itu apa,” ujarnya.
“Kalau menurut saya ini pekerjaan jalan tidak bakal lama pasti bakal belah. Saya, selaku perangkat Desa Medankarya, mewakili masyarakat yang ingin pekerjaan jalan tersebut sesuai RAB dan spesifikasi supaya kualitas bagus dan tahan lama serta dirasakan oleh masyarakat Desa Medankarya,” tambahnya.
Umar juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan proyek yang sudah selesai dikerjakan namun hasilnya kurang maksimal, karena jalan tersebut sudah mengalami kerusakan.
“Ya kalau pekerjaannya seperti itu mau dirasakan apanya? Baru juga dua mobil sudah miring, dari sisinya juga sudah miring parah banget, karena pasti ada pergeseran tanah. Soalnya dipinggirnya kan sawah, pastinya pekerjaan jalan ini bakal hancur,” tandasnya. (Ahmad Yusup Tohiri)
