KARAWANG, AlexaNews.ID – Paket proyek pembangunan/rehabilitasi sarana/prasarana Ibadah, pada pembangunan Masjid Alaya Tugu Rengasdengklok dengan menggunakan APBD Karawang Tahun 2023 sebesar Rp750 Juta, yang telah terdaftar dalam aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Karawang diduga fiktif.
Pasalnya, keberadaan atau lokasi Masjid Alaya Tugu Rengasdengklok tersebut yang terdaftar dalam Sirup LKPP telah membuat bingung sejumlah warga dan tokoh masyarakat Rengasdengklok.
Ustadz Uus Qustolani sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Rengasdengklok, mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui atau ada informasi serta menerima laporan yang masuk tentang keberadaan Masjid Alaya di Kecamatan Rengasdengklok karena menurutnya di sekitaran Tugu Rengasdengklok hanya ada Masjid bernama Arrayhan.
“Duka abdi teu acan mendakan sugan (barangkali saya belum menemukan), abdi teu acan bisa nangtoskeun aya atau henteu na nya, (saya belum bisa menentukan/memastikan ada atau tidaknya ya-red) Masjid Alaya di Kecamatan Rengasdengklok,” ucap Ustadz Uus Qustolanib kepada awak media saat dihubungi melalui panggilan selulernya, Rabu (06/09/2023).
Kemudian, di tempat terpisah, hal senada dengan Ketua DMI Kecamatan Rengasdengklok diungkapkan oleh M. Sarta salah seorang warga sekitaran Tugu Proklamasi Rengasdengklok.
Dia menegaskan bahwa tidak pernah mengetahui bahkan mendengar keberadaan sebuah masjid dengan nama Masjid Alaya disekitaran lingkungan tempat tinggalnya, meski telah puluhan tahun dirinya berdomisili di sekitaran Tugu Rengasdengklok.
“Kalau masjid yang ada di sekitaran tugu Rengasdengklok itu ya masjid Arrayhan, saya belum pernah mendengar ada masjid bernama Alaya di sini,” kata M. Sarta
Sementara itu, hingga berita ini dipublikasi, Bidang Bangunan DPUPR Kabupaten Karawang belum bisa ditemui ataupun dihubungi oleh awak media untuk memberikan penjelasan terkait keberadaan Masjid Alaya Tugu Rengasdengklok. (Ahmad Yusup Tohir)
