Karawang, AlexaNews.ID – Puluhan pencari kerja di Kabupaten Karawang diduga menjadi korban penipuan oleh sebuah yayasan penyalur tenaga kerja di Kecamatan Teluk Jambe Timur, Karawang. Yayasan ini, yang dikenal dengan nama PT. JGJB, diduga meminta sejumlah uang kepada calon tenaga kerja dengan janji penyaluran magang ke PT. ACT Metal di kawasan industri KIIC, Karawang. Namun, hingga batas waktu yang dijanjikan, para pencari kerja tidak kunjung ditempatkan di perusahaan tersebut.
Bois Joker, salah satu keluarga korban, mengungkapkan bahwa para pencari kerja sudah menandatangani perjanjian magang di PT. ACT dan membayar biaya yang bervariasi, mulai dari Rp8 juta hingga Rp10 juta per orang. Yayasan tersebut menjanjikan kegiatan magang dimulai pada 16 September 2024.
“Pada tanggal 16 September, para calon tenaga kerja datang ke kantor yayasan untuk mengambil seragam dan ID card magang di PT. ACT Metal, seperti yang dijanjikan oleh oknum pegawai yayasan berinisial Z. Namun, saat tiba di kantor, kantor tersebut tertutup rapat tanpa aktivitas,” ungkap Bois pada Selasa (4/11/2024).
Bois menambahkan bahwa saat itu semakin banyak calon tenaga kerja yang berdatangan, namun kantor yayasan tetap tidak buka. Berdasarkan informasi yang diterimanya, pada hari yang sama, oknum Z diketahui berada di Apartemen Urban di Desa Sukaluyu, yang membuat para calon tenaga kerja semakin geram.
“Tidak lama setelah para calon tenaga kerja berusaha menghubungi pihak yayasan, beberapa petinggi yayasan akhirnya datang ke kantor dan menyatakan bahwa Z telah dipecat sejak 1 April 2024. Namun, para calon tenaga kerja mempertanyakan alasan tidak adanya pemberitahuan resmi terkait pemecatan tersebut, apalagi Z masih terlihat beraktivitas di kantor,” jelasnya.
Saat awak media mencoba mengonfirmasi dengan mendatangi kantor PT. JGJB, kantor tersebut terlihat terkunci rapat dengan gembok dari luar, menunjukkan bahwa tidak ada aktivitas di tempat itu.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat Karawang, mengingat banyaknya calon tenaga kerja yang merasa dirugikan dan tidak mendapatkan kejelasan dari yayasan terkait realisasi janji magang. (Karina)
