AlexaNews

Dana Rp1 Miliar Bikin Ribut Pengurus NPCI Kabupaten Bekasi

Bekasi, AlexaNews.ID – Polemik dana kontribusi atlet disabilitas kembali mengguncang internal National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi. Dana yang terkumpul dari kontribusi bonus atlet peraih medali pada Peparnas 2024 mencapai Rp1,49 miliar, namun alih-alih membawa harmoni, justru memicu kegaduhan di tubuh organisasi tersebut.

Para atlet disabilitas diwajibkan menyetorkan 15 persen dari bonus yang diberikan oleh pemerintah kabupaten, serta 10 persen dari bonus provinsi, ke rekening NPCI Kabupaten Bekasi. Pada 20 Februari 2025, NPCI telah menarik dana kontribusi sebesar Rp1 miliar untuk keperluan apresiasi pengurus dan pendamping.

Namun, distribusi dana ini menjadi sorotan tajam. Sejumlah pengurus NPCI memprotes karena pemberian dana apresiasi dinilai tidak transparan dan tidak sesuai kesepakatan. Sekretaris NPCI Kabupaten Bekasi, Bustomi, mengungkapkan bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam keputusan akhir pembagian dana, meskipun sudah menyerahkan draft penerima dan besaran apresiasi berdasarkan rapat sebelumnya.

“Jumlahnya berubah total dan dibagikan tanpa sepengetahuan saya. Katanya keputusan rapat, tapi saya sebagai sekretaris tidak tahu-menahu. Kami hanya bisa diam karena keputusan ini sudah final tanpa diskusi,” ujar Bustomi, Selasa (08/04).

Ia juga membantah tudingan yang menyebut bahwa potongan dilakukan oleh wakil ketua dan wakil sekretaris. Menurutnya, kedua orang tersebut hanya bertugas membagikan uang dalam amplop sesuai daftar penerima yang telah disiapkan.

Situasi makin panas ketika Ketua NPCI Kabupaten Bekasi, Kardi Leo, ikut angkat bicara. Ia mengaku telah menyerahkan dana sebesar Rp1 miliar kepada Wakil Ketua NPCI, Sardi Adi Saputra, untuk dibagikan. Namun setelah dana dibagikan, banyak laporan masuk soal ketidaksesuaian jumlah yang diterima oleh para pengurus.

“Saya sendiri belum menerima laporan rinci pembagian dana tersebut. Bahkan ada pengurus yang seharusnya menerima Rp15 juta tapi hanya mendapat Rp2,5 juta. Ini jelas ada yang tidak beres,” kata Kardi.

Kardi menegaskan bahwa pembagian dana semestinya mengikuti hasil rapat internal dan ia pun menjadi korban dari ketidaksesuaian nominal tersebut. “Saya sendiri mengalami pemotongan. Hingga kini tidak ada laporan resmi dan mereka yang terlibat tidak lagi muncul di sekretariat,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, dana kontribusi sebesar Rp491 juta masih tersimpan di rekening NPCI. Sementara itu, suasana internal organisasi terus memanas seiring mencuatnya kekecewaan para pengurus atas hak mereka yang dinilai diabaikan. (Ega)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!