Bali, AlexaNews.ID – Jalanan di Nusa Penida mengalami abrasi parah yang hingga kini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah (Pemda).
Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat jalan tersebut merupakan pintu masuk utama menuju Nusa Penida, yang seharusnya menjadi tanggung jawab Pemda untuk segera diperbaiki.
Putu Suciawan, seorang warga sekaligus pengusaha, merasa prihatin dengan kondisi ini. Tidak ingin berdiam diri, Putu mengambil tindakan alternatif dengan melakukan pengurukan secara mandiri menggunakan biaya pribadi.
“Saya tidak bisa hanya menunggu, karena abrasi ini semakin parah. Saya memutuskan untuk melakukan pengurukan dengan biaya sendiri,” ujar Putu, Selasa (23/07/24).
Putu Suciawan telah mengeluarkan dana sekitar Rp 11 juta untuk perbaikan jalan ini. Sebanyak 11 truk batu diperlukan untuk proses pengurukan, dan saat ini sudah ada 10 truk yang digunakan. Meski demikian, tindakan sukarela Putu ini tidak cukup untuk menutupi semua kerusakan yang ada.
Menurut Putu, setiap wisatawan yang masuk ke Nusa Penida dikenakan biaya sebesar Rp 25.000. Dengan jumlah wisatawan yang mencapai lebih dari 800 orang per hari, seharusnya ada dana yang cukup untuk memperbaiki infrastruktur jalan di daerah tersebut.
“Dana itu seharusnya bisa dialokasikan untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat abrasi. Saya heran, uang sebesar itu kemana perginya?” tambah Putu dengan nada penuh tanya.
Situasi ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat yang berharap Pemda segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan yang terkena abrasi.
Keterlibatan masyarakat seperti Putu Suciawan memang patut diapresiasi, namun seharusnya perbaikan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah demi kenyamanan dan keselamatan bersama. (Ega Nugraha)
