Karawang, AlexaNews.ID – Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, memberikan penghargaan kepada kepala daerah dari 33 provinsi dan 460 kabupaten/kota di Indonesia yang telah berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) dalam acara UHC Awards yang digelar hari ini, Kamis (8/8).
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam mendaftarkan penduduknya pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dalam pidatonya, Ma’ruf Amin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemerintah daerah yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mendukung Program JKN.
“Pencapaian UHC di berbagai daerah menunjukkan komitmen negara dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Ma’ruf Amin.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara BPJS Kesehatan, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah dalam memastikan semua penduduk terdaftar sebagai peserta aktif Program JKN.
Ma’ruf Amin juga menegaskan bahwa pemerintah pusat, daerah, dan fasilitas kesehatan harus bekerja sama untuk memastikan setiap warga negara dapat mengakses layanan kesehatan tanpa terkendala biaya dan lokasi. Selain itu, Indonesia menerima pengakuan internasional dari International Social Security Association (ISSA).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Presiden ISSA, Mohammed Azman, sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai UHC. “UHC sangat penting untuk memastikan setiap orang memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas, sejalan dengan prinsip kami,” ujar Azman.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala daerah atas kesuksesan Program JKN.
Ia menambahkan bahwa capaian UHC merupakan implementasi Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program JKN. “Per 1 Agustus 2024, jumlah peserta JKN mencapai 276.520.647 jiwa, atau 98,15 persen dari total penduduk Indonesia. Pencapaian ini memastikan seluruh penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan,” jelas Ghufron.
BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 23.205 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.129 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk memastikan akses layanan kesehatan. Kerja sama ini juga mencakup daerah yang belum memiliki fasilitas kesehatan memadai, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) melalui rumah sakit terapung.
Sejak pelaksanaan Program JKN, BPJS Kesehatan mengalami peningkatan penerimaan iuran dan pemanfaatan layanan. Pada 2014, penerimaan iuran sebesar Rp40,7 triliun meningkat menjadi Rp151,7 triliun pada 2023, dengan kolektibilitas iuran mencapai 98,62%.
Pada tahun 2023, BPJS Kesehatan telah membayar Rp34,7 triliun untuk pelayanan kesehatan 29,7 juta kasus penyakit berbiaya katastropik. Ghufron menekankan pentingnya deteksi dini untuk mengendalikan penyakit tersebut.
BPJS Kesehatan juga memperkenalkan inovasi seperti Aplikasi Mobile JKN, yang memudahkan peserta dalam mengakses layanan administrasi dan fasilitas kesehatan, termasuk fitur Antrean Online dan i-Care JKN yang memungkinkan peserta dan dokter mengetahui riwayat medis pasien.
“Pada 2014, tercatat 92,3 juta pemanfaatan per tahun, dan pada 2023 meningkat menjadi 606,7 juta pemanfaatan, menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN,” tandas Ghufron.
BPJS Kesehatan juga kembali mencatatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) untuk laporan keuangan selama 10 tahun berturut-turut. Ghufron menegaskan pentingnya tata kelola yang baik dalam menjalankan Program JKN dengan prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas.
“Mengelola jaminan kesehatan bagi ratusan juta jiwa bukanlah tugas mudah, mengingat kompleksitas ekosistem JKN dan ekspektasi masyarakat. Dengan Program JKN, diharapkan kualitas hidup masyarakat Indonesia semakin baik,” ujar Ghufron.
Ia mengajak seluruh kepala daerah untuk mendaftarkan seluruh warganya sebagai peserta JKN dan mempertahankan predikat UHC.
Untuk Kabupaten Karawang, jumlah warga terdaftar Program JKN mencapai 2.554.875 jiwa, atau 100,61% dari total penduduk. Sementara di Kabupaten Purwakarta, jumlahnya mencapai 1.031.741 jiwa, atau 99,52% dari total penduduk.
BPJS Kesehatan Cabang Karawang bekerja sama dengan berbagai fasilitas kesehatan di kedua kabupaten untuk memastikan akses layanan kesehatan bagi seluruh warga. (AME)