AlexaNews

Warga Desa Kemiri Buang Sampah ke Saluran Irigasi

Warga Desa Kemiri Buang Sampah ke Saluran Irigasi

Karawang, AlexaNews.ID — Warga Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, menutup dengan semen tempat pembuangan sampah sementara (TPSS). Alhasil, irigasi menjadi penuh dengan sampah.

Dirman (48), Ketua RT 16 RW 04, mengungkapkan, Kepala Desa Kemiri sudah menyiapkan tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) sebanyak enam titik di Desa Kemiri.

Namun, sampah di TPSS tersebut selalu menumpuk sampai keluar ke jalan raya. Bahkan ada warga yang membuang sampah ke irigasi. Sehingga lingkungan menjadi kotor dan saluran untuk pengairan sawah menjadi tersendat. Akibatnya banyak warga yang mengeluh.

“Warga sudah dibuatkan enam titik TPSS, tetapi sampah selalu penuh sampai keluar jalan raya. Ada juga warga yang buang sampah ke irigasi. Lingkungan disini jadi kotor dan saluran buat pengairan sawah juga tersendat, warga banyak yang mengeluh,” katanya, Rabu, (17/5/2023).

Apabila sampah di TPSS sudah penuh, ia dan warga akan membakar sampah-sampah itu. Sebab, menurut Dirman, di Desa Kemiri tidak ada yang mengangkut sampah dari TPSS. Jadi, warga selalu menghilangkan sampah dengan dibakar.

Tak berselang lama setelah sampah-sampah dibakar, TPSS itu kembali dipenuh dengan sampah. Warga menduga, ada warga dari desa lain yang ikut membuang sampah di TPSS Desa Kemiri.

“Biasanya yang membuang sampah sembarangan ke irigasi itu orang selewat dari desa lain, kadang subuh atau malam buangnya. Mereka juga ikut buang sampah di TPSS kami,” ujarnya.

Akhirnya warga sepakat untuk menutup TPSS itu dengan semen.

“Warga disini setuju kalau TPSS ditutup saja, karena tidak terawat. Sudah lima bulan lalu TPSS disemen, tapi kalau warga yang buang sampah sembarangan ke irigasi sudah satu tahunan,” tuturnya.

Akibatnya irigasi menjadi kotor dan saluran pengairan sawah menjadi tersumbat. Selain itu akan menimbulkan berbagai penyakit.

Menurutnya, jika TPSS dibuka lagi, sampah akan kembali menumpuk dan keluar ke jalan raya. Maka, warga lebih memilih mengumpulkan sampah di halaman rumah masing-masing lalu dibakar.

Pria yang sudah menjabat sebagai ketua RT selama 18 tahun ini, hanya bisa berharap, pemerintah dapat membuat program pengangkutan sampah dari TPSS.

“Warga hanya minta supaya ada yang mengangkut sampah dari TPSS. Warga bersama Pak Kades sering bersama membakar sampah,” ucapnya.

Disisi lain, Salwani, Kepala Desa Kemiri menegaskan bahwa pihak Desa Kemiri sudah menyediakan TPSS di beberapa titik. Ia mengaku tidak mengetahui bahwa TPSS tersebut telah ditutup warganya dengan semen.

“Saya tidak tahu, mungkin itu insiatif warga saja menutup TPSS dengan semen. Nanti saya akan menegur warga, yang jelas pihak Desa Kemiri tidak pernah menutup TPSS,” jelasnya.

Tetapi ia mengakui, TPSS di Desa Kemiri selalu dipenuhi sampah walaupun sering dibakar. Banyak warga diluar Desa Kemiri, kata dia, yang ikut membuang sampah ke TPSS tersebut bahkan ke irigasi.

“Terkadang susah, ketika sampah di TPSS sudah dibakar, penuh lagi. Warga juga ada yang sampai buang sampah ke irigasi. Padahal sudah diingatkan,” tuturnya.

Kemudian Salwani menyampaikan program dari pemerintah untuk penanganan sampah bagi warga Desa Kemiri.

Kini, kata dia, sudah ada program dari pemerintah, yaitu, tempat pembuangan sampah (TPS) lengkap dengan mobil pengangkut sampah untuk warga wilayah Kecamatan Jayakerta, lokasinya berada di Desa Jayamakmur.

“Nanti ada mobil pengangkut sampah yang datang ke setiap TPSS desa se-Kecamatan Jayakerta. Semuanya sudah siap, aturan-aturannya juga sudah disusun, tinggal menunggu waktu operasionalnya,” ungkapnya.

Termasuk beberapa TPSS di Desa Kemiri yang sudah ditutup warga dengan semen, akan dibuka kembali.

“Kami akan membuka lagi TPSS yang ditutup warga, harus difungsikan lagi dengan baik. Nanti kan mobil pengangkut sampah itu akan mengambil sampah-sampah warga dari TPSS itu,” tutupnya. (Siska Purnama Dewi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!