KARAWANG, AlexaNews.ID – Penyaluran dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, menimbulkan keluhan dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Keluhan ini disampaikan oleh Natim (64), seorang warga Dusun Karajan B RT 009 RW 004 Desa Kertasari, suami dari Acih (Almarhum), yang merupakan penerima program bantuan PKH. Sayangnya, Natim kini tidak lagi menerima bantuan tersebut.
Natim, yang tergolong keluarga kurang mampu dan menghadapi kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan, mengungkapkan kekecewaannya, “Dulu kami menerima bantuan PKH, tapi sekarang sudah dua kali tidak lagi. Namun, bantuan beras masih turun dua kali.”
“Dulu, jika mendapat bantuan PKH, saya berencana membelikan seragam sekolah untuk anak kami, termasuk baju batik dan kaos olahraga,” tambah Natim kepada AlexaNews.ID, Minggu (03/12/2023).
Selain itu, Natim merasa heran karena meskipun sering diundang dan difoto oleh pendamping PKH dalam pertemuan-pertemuan, namun bantuan dari program PKH tidak kunjung cair atau direalisasikan.
“Kami sering diundang, difoto, tapi harus mengganti Kartu Keluarga (KK) dengan alasan nama almarhum harus dihapus,” jelasnya.
Dalam tanggapannya, Dede, Kepala Dusun Karajan B Desa Kertasari, menyatakan bahwa pihak Pemerintah Desa dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) telah mengajukan pertanyaan terkait masalah ini kepada Pendamping PKH.
“Kami sudah tanyakan kepada pendamping, tapi dia mengatakan bahwa pendampingannya sudah dialihkan ke POS,” ungkap Dede.
Lebih lanjut, Dede menegaskan bahwa sebelum menyebarkan undangan program bantuan PKH kepada masyarakat penerima manfaat, koordinasi dilakukan dengan aparat setempat.
“Seharusnya, sebelum menyebarkan undangan ke masyarakat, kepala dusun, terutama RT/RW, seharusnya dikonfirmasi atau setidaknya diberi tembusan. Ini agar tercipta keterbukaan informasi publik dan kerjasama untuk meminimalisir kejadian-kejadian negatif,” tandasnya.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada pihak pendamping PKH yang dapat dihubungi untuk memberikan penjelasan terkait permasalahan ini. (Ahmad Yusup Tohiri)