CIREBON, AlexaNews.ID – Objek wisata Edukasi Bumi Baduran yang terletak di Jalan Nyimas Gandasari, Desa Suranenggala Kidul, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, terus berbenah sebagai bagian dari program Desa Wisata berbasis agrikultural. Tempat wisata ini mulai beroperasi pada tahun 2023 dan kini sedang melengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti toilet, gazebo, rumah makan, dan sarana umum lainnya.
Kuwu Desa Suranenggala Kidul, Narisa, mengungkapkan bahwa objek wisata ini mengandalkan panorama alam sawah hijau dan tradisi adat masyarakat yang masih terjaga. Ke depannya, destinasi ini direncanakan akan terkoneksi dengan objek wisata religi Sunan Gunung Jati sebagai pusatnya.
“Bumi Baduran ini memiliki luas 5 hektare dengan berbagai wahana seperti outbound, seni, pendidikan, sejarah, dan budaya. Nantinya, tempat ini akan terhubung dengan wisata religi Sunan Gunung Jati serta situs sejarah lainnya. Kami juga akan mengintensifkan promosi melalui media sosial dan menjalin kerja sama dengan biro perjalanan wisata,” kata Narisa, Minggu (24/11/2024).
Selain menawarkan suasana pedesaan yang autentik dengan gazebo bergaya tradisional Jawa, Bumi Baduran juga dilengkapi 50 kolam ikan berisi koi, gurami, dan lele, serta rumah benih. Aktivitas edukatif lainnya melibatkan pengunjung dalam kegiatan agrikultural, seperti menanam padi, membajak sawah, menangkap ikan, hingga belajar budidaya dan memasak hasil tangkapan mereka.
Kontribusi Desa untuk Wisata Jawa Barat
Narisa menambahkan bahwa Desa Suranenggala Kidul baru-baru ini ditunjuk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon untuk mewakili daerahnya dalam pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Kami baru saja menghadiri pembentukan pengurus Pokdarwis di Bandung. Ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan potensi wisata Suranenggala Kidul di tingkat provinsi,” jelasnya.
Narisa berharap, hadirnya Bumi Baduran dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM lokal.
“Desa wisata bertujuan meningkatkan PAD dan memberdayakan masyarakat. Fokus kami adalah membangun infrastruktur wisata yang berkelanjutan, sehingga turut mendukung peningkatan kualitas SDM desa,” pungkas Narisa. (Johan)