Tubaba, AlexaNews.ID – Ketua Komisi I DPRD Tulang Bawang Barat (Tubaba), Yantoni, mengecam keras dugaan praktik mafia solar subsidi dan tindakan arogan petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.345.116 Simpang PU, Tiyuh Chandra Mukti, Kecamatan Tulang Bawang Tengah.
Menurut Yantoni, kejadian ini sudah sangat meresahkan masyarakat dan tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Ia mendesak aparat penegak hukum (APH), khususnya Polres Tulang Bawang Barat, untuk segera bertindak cepat dan tegas.
“Besok kami akan menggelar rapat internal antara pimpinan dan anggota DPRD. Kami akan bahas langkah konkret dalam menyikapi persoalan ini, sesuai tugas dan fungsi pengawasan kami sebagai wakil rakyat,” kata Yantoni melalui sambungan telepon, Senin (26/5/2025).
Yantoni menegaskan bahwa DPRD Tubaba akan segera memanggil pihak terkait, termasuk pengelola SPBU, untuk dimintai keterangan. Ia juga mendorong APH agar tidak hanya melakukan pemantauan, tetapi langsung mengambil tindakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi.
“Permasalahan ini sudah masuk kategori serius. Kalau dibiarkan, akan menjadi preseden buruk. Aturan Pertamina soal distribusi BBM subsidi sudah jelas. Kalau sudah ada pelanggaran, maka harus diproses hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yantoni menyebutkan bahwa praktik penyelewengan BBM subsidi tersebut bukan hal baru. Menurut laporan masyarakat, aktivitas mencurigakan di SPBU Simpang PU itu sudah berlangsung sejak tahun lalu. Bahkan, warga kerap merekam dan mendokumentasikan aksi-aksi mencurigakan di lokasi tersebut.
“DPRD Tubaba pernah memanggil pihak SPBU ke kantor untuk dimintai klarifikasi, tapi mereka tak pernah hadir. Ini bentuk ketidakhormatan terhadap lembaga legislatif dan harus jadi perhatian serius,” tandasnya.
Yantoni berkomitmen akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan meminta semua pihak terkait untuk transparan serta bertanggung jawab. Ia juga mengajak masyarakat untuk terus melaporkan segala bentuk penyalahgunaan BBM subsidi demi menjaga hak rakyat kecil. [Angga]